Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

pasar jelambar

Monday 2 May 2005 - Filed under asupan gizi + isu indonesia + kubikel + media

pada sebuah pagi, di jelambar.

pasar ini tampak asing bagi mata saya. tidak seperti pasar di jogja yang adem dan tampak bersahat dengan wajah-wajahnya yang sangat ‘jogja’. bertanya mengenai tempat pedagang ayam pun, pasti tidak akan disesatkan ke pedagang beha.

nah, ini lain lagi. lorong-lorong pasar rada besar. malah, ini mirip dengan sebuah gang yang disulap menjadi pasar dadakan. beragam pedagang yang tumplek-blek tanpa difokuskan ke pedagang-pedagang tertentu. pedagang jamu bersebelahan dengan pedagang nasi uduk. di sebelahnya, pedagang baju bekas yang dikemas apik dan dijual seharga 5000-an. sebelahnya lagi adalah pedagang sayur-mayur yang segar. membuat saya harus sering menoleh kanan kiri mencari pedagang kwetiau. yah. pagi ini memang saya mencari kwetiau.

beberapa orang mengamati saya. mana ada orang ke pasar dengan membawa tas ransel. lagipula saya pakai kemeja dan bersandal treplek made by edward forrer. yah, tapi kan saya bekerja.

pada si pedagang jamu, saya bertanya tempat penjual kwetiau. saya memang pipih-pilih orang untuk saya tanya. kualifikasinya, ibu-ibu dan berwajah jawa. hahahahahaha … entah, ‘syarat’ ini membawa saya yakin bahwa saya nggak akan disasarkan ke tempat yang tidak semestinya.

lalu si mbok jamu itu menunjuk pada sebuah gang yang sempit, yang menjual kwetiau. persis seperti dugaan saya, ini pasti bukan pasar. terlihat, tidak ada plakat apapun di daerah ini, minimal yang menunjukkan bahwa ini adalah pasar inpres atau pasar jelambar.

cingcai dengan si pedagang kwetiau, agaknya saya cukup beruntung. dia adalah orang yang bisa berbahasa jawa. bisa saya pastikan, si pedagang ini adalah orang jawa meski wajahnya tidak terlalu ‘jogja’.

namanya pedagang. meski saya mengaku wartawan dan dia membanjiri saya dengan informasi mengenai kwetiau, tetap saja saya ditawari untuk membeli dagangan kwetiaunya. uh, saya jadi membayangkan nikmatnya kwetiau di restoran lie djiong dan restoran mahkota di jogja. kwetiaunya sedap, dengan bumbu chinese dan daging babinya. mmm … sllurrp …

Tagged: » »

2005-05-02  »  Femi Adi