Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

untung ada ojek di jakarta

Monday 9 May 2005 - Filed under isu indonesia + ragam cuatan

cepet ya bang

jangan sepelekan tukang ojek.

dulu saya selalu bertanya-tanya pada diri saya sendiri, mengapa kok banyak tukang ojek bertebaran di jogja, khususnya di daerah pedesaan. tentunya angkutan jenis ini bukan angkutan yang murah. tarifnya bisa 500-1000% lebih mahal ketimbang naik angkutan umum. misalnya saja naik angkutan hanya 1000, dengan naik ojek bisa mencapai 7000. ga murah kan.

di jakarta, ojek ini sangat berguna. apalagi di jalanan yang macet, tukang ojek bisa dengan gesitnya melincahkan roda duanya nyelip-nyelip diantara mobil yang mandek. meski kecepatannya membuat degup jantung saya berdetak lebih cepat, tapi saya mau ga mau menggunakannya sebagai salah satu alat transportasi yang bisa saya andalkan disini.

saya punya langganan ojek. namanya pak yus. kalau nggak ada dia di slipi, biasanya saya memilih untuk tidak naik ojek. gayanya membawa motor itu asik banget. kalau diminta cepet karena keburu-buru, pak yus akan ngebut dengan kestabilan yang lumayan bagus. sebaliknya, kalo saya minta nggak usah buru-buru, beliau pun tidak akan menggenjot pedal gasnya kenceng-kenceng. dengan kata lain, pak yus tahu selera saya.

istrinya bekerja di apartemen taman anggrek, “bagian bersih-bersih,” begitu katanya. anaknya satu orang, laki-laki. saat ini usianya 5 tahun dan beberapa waktu lalu mendaftar masuk TK di kawasan anggrek cendrawasih, slipi.

biasanya, kalau tidak ada acara mendadak, saya menlpon pak yus untuk minta antar liputan anu di bilangan anu. nanti pak yus akan menunggu di tempat yang saya minta, misalnya di kos atau di depan berca, slipi. tentu saja, kesediaan dan mudah dihubungi ini saya beri ongkos tersendiri. saya jarang meminta ojek lain selain pak yus di slipi. soalnya kebanyakan susah ditawar, pasang harga yang terlalu tinggi. habis gitu, speed berkendaranya nggak asik.

dulu pak yus pernah pamer, dia punya hp. dia pun meminta saya untuk mencatat nomer hpnya. belakangan hpnya dibawa istrinya. jadi mau ga mau, ya harus pesan beberapa jam atau semalam sebelumnya jika ingin meminta pak yus mengantar-antar. hebat juga yah, kini hp bukan lagi barang mewah yang ditenteng bos-bos besar, tukang ojek pun punya.

mmm … saya kesusahan mencari ojek di bandung. andai saja ada banyak pak yus bertebaran di bandung. masa harus ke stasiun hall dulu untuk menemukan tukang ojekkk …

Tagged: »

2005-05-09  »  Femi Adi