Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

dekat dengan alam

Tuesday 18 October 2005 - Filed under asupan gizi + friends from heaven + kubikel

“kalau kita dekat dengan alam, kita bisa tahu betapa kita sangat kecil …” papar Hengki.

namanya hengki kosasih. saya mengenalnya beberapa waktu lalu saat ada liputan pesawat fixed wing. dia muda, helpful, energik dan menyenangkan. akhir pekan lalu, ia mengusung saya ke warung pecel solo di bilangan dokter supomo, solo. di kedai itu, ia bertutur banyak tentang kedekatannya dengan alam. camping, hiking, naik gunung, diving dan berkendara dengan pesawat.

dalam sebuah petualangannya, ia berada di hutan yang sepi dan tak berpenduduk. ia hanya punya tempat berteduh di sebuah bivak. kemudian hujan turun dengan deras. tak ada payung, tak ada tenda yang lebih rapat, tak ada rumah, tak ada ojek payung, bahkan, tak bisa beli payung. padahal, di kantongnya masih ada sekitar Rp 150 ribu yang cukup untuk membeli 10 buah payung! “di alam bebas begitu, duit nggak ada artinya …” ujarnya. tak ayal, ia berdoa saja hingga tertidur. paginya, ia menemukan dirinya bangun dengan kondisi basah kuyup. wah, untung dia masih hidup!!!

duit ratusan ribu, bahkan miliaran, memang nggak ada artinya di alam seperti itu. ngabisin duit seharian di mall itu cepet banget, tinggal beli ini-itu, dan pulang dengan tentengan yang banyak banget. bandingkan dengan di hutan, sepi penjual, nggak ada yang menolong … “tapi kita bisa berefleksi, betapa kita sungguh sangat kecil dan duit itu nggak banyak berarti … berharap ada yang menolong … tapi siapa yang mau nolong di hutan yang sendirian itu.” imbuhnya.

kalau alam berkuasa, ya memang benar adanya. manusia menjadi berpikir, berefleksi. nggak ada siapa-siapa, kecuali Dia yang berencana untuk mencabut –atau tidak mencabut– nyawa kita dengan kekuasaanNya.

wah, jadi kangen camping lagi niyy …

Tagged: » » » » » »

2005-10-18  »  Femi Adi