kita nggak berjodoh?
Friday 25 November 2005 - Filed under cerita cinta + renanda
semalam aku menunggumu.
ya, aku menunggumu. para jenderal sudah pada pulang. yang tersisa di ruang redaksi hanya tinggal para kopral saja. selebihnya, satpam dan anjing kesayangan kantor kami, yaitu totok. kita sudah berkencan untuk makan malam. mungkin di menteng seperti yang dulu biasa kita lakukan. aku sabar menunggumu. sangat sabar. berapa sama ya kita nggak ketemu? sebulan? lebih! bagaimana ya bentuk kamu saat ini? aku hanya bisa menebak-nebak saja. mungkin bulat, mungkin bundar, tapi aku sungguh nggak berharap kamu berbentuk kubus. tentu sangat mengerikan, bukan?
aku bolak-balik melirik jam dinding yang ada di kantorku. dari beberapa jam yang tertempel di dinding, semuanya nggak ada yang sama persis. mereka berselisih lima hingga lima belas menit. bahkan, berselisih hingga satu jam dengan jam di ponselku dan di notebook ku! aku sangat berharap jam 9 malam segera tiba. hingga jam 21.45,
aku mencoba menelponmu, kok mati ya. aku hanya menerka, mungkin sengaja dimatikan, atau memang low batt. ya sudah.
jam yang berwarna biru dan berbentuk bulat, sudah menunjukkan pukul 10 kurang 20 menit. nggak ada kabar dari kamu. hmmh … mungkin kamu lagi sibuk dan nggak bisa ninggalin kantor. mungkin kamu nggak sempat nelpon. mungkin pulsa kamu habis. mungkin kamu terjebak macet. mungkin kawasan rawamangun hujan deras. mungkin kamu masih nanggung dengan narasumber kamu. mungkin ada yang harus kamu jemput duluan. mungkin kamu lalai. mungkin kamu lupa. mungkin kamu mangkir. mungkin … saatnya berkemas!
aku menjinjing notebook di tas ransel hitam ku. hendra mengisikan botol aqua kosong untukku. perut sudah bergemerincing, tapi yang berencana memberi asupan gizi belum nongol juga. ya sudah. aku pulang.
aku tahu, kita nggak pernah berjodoh dari dulu. bahkan hanya untuk bertemu sebentar saja!!!
2005-11-25 » Femi Adi