Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

no more french wine

Sunday 18 December 2005 - Filed under kegemaran + kubikel + kuliner

saat french wine itu mengaduk perut, saya selalu ingin merevisi cetak biru tingkah laku saya.

malam semakin tua. dentingan gelas berbentuk lengkungan cawan semakin memanjakan gulita. semua orang bertukar kisah. jatuh cinta. pekerjaan. mimpi. jatuh. kecemasan. rasa letih. kerinduan. asa. harap. perselingkuhan. patah hati. wine. sesekali keluar gelak sumringah. sesekali pula saling diam dalam hening waktu. betapa detik tak juga berhenti dan memanjakan kami sejenak untuk memanjakan hidung dan lidah dengan sapuan french wine dan gelontoran sparkling wine.

tapi tiang tak lagi lurus. kaki yang berpijak di bumi juga sudah mulai bergoyang. saya tak lagi bisa menyangga kepala. perut terasa kosong dan tergerus. sesuatu sudah mengiris dan mengaduk lapisan dalam perut saya. rasanya, molen yang tengah digunakan untuk membangun senayan city sudah mulai berpindah ke organ dalam tubuh saya. tapi hanya ini yang bisa mengobati saya dari penat atau rasa sedih yang tak tahu bersumber dari mana. saya hanya ingin bergumbira (meminjam tutur yang kerap digunakan oleh si mangki tersayang). namun membawa kesenangan tersendiri dengan alasan yang tak rumit.

dan lutut sudah mencium tanah. mata mengatup. sakit.

si pemilik tapak kaki itu bergegas datang. malam telah mengusung ribuan bintang. hitam langit kelam. mata mengatup. rasa hangat di tubuh. pandangan mengabur. tak ada tutur. hanya ketergesaan untuk sampai di tujuan. berpegangan tangan untuk langkah yang sudah timpang.

dan malam selepas dentingan gelas berisi french wine, saya lelap dengan cetak biru tingkah laku saya. dalam sebuah genggaman tangan jelas tergambar pijar kasih, kehangatan, persahabatan dan segaris senyum.

**tulisan ini saya buat untuk daniel, yang sudah mengantarkan saya pada malam yang panjang. 

Tagged: » » » »

2005-12-18  »  Femi Adi