tragedi 28 desember 2005
Tuesday 3 January 2006 - Filed under friends from heaven
“kayak film hollywood deh …”
ia bercerita tentang malam yang sejatinya indah yang hendak ia ciptakan bersama seorang gadis pujaannya. gadis yang saat natal lalu ia tuding sebagai ‘gadis tercantik di malam natal’. sayangnya, malam itu tersulap menjadi malam yang menyedihkan baginya.
“gue dateng kesana. gue belum beli tiket. gue nelpon dia. eh dianya sudah mau berangkat. katanya, dia sudah mau pergi …”
kedua matanya menyempit. berusaha mengingat secuil percakapan antara dia dan perempuan itu. ia menagih janji untuk bertemu, segera.
“gue telepon lagi, katanya sudah masuk tol. dia berangkat dari rumahnya yanag di bekasi. lama banget dia … sampe pegel nunggunya. gue lihat, orang-orang udah masuk ke gedung bioskopnya. lalu lama-lama jendela korden tiket box mulai ditutup. satu per satu. habis gitu, lampu tiket box itu mati. mesin ding dong, satu per satu juga dimatikan. sudah nggak ada yang main ding dong lagi. di ruangan itu, tinggal gue doang. dan dia belum datang …”
ia sedih. ia batal berkencan. benar, seperti di film-film hollywood. laki-laki yang mencari cinta, menunggu sang pujaan hati. harap untuk bertemu sirna sudah. riuh rendah orang. hiruk pikuk orang. menjadi sepi.
“dia nggak dateng. dia telepon, sebenernya gue udah nggak mau ngangkat telpon itu. tapi, ya gue angkat juga. dia bilang, dia udah sampe rumahnya yang di blok m itu. gue udah nunggu dia … 2 jam, dari jam 7-9 malam. pokoknya, kayak film hollywood deh …”
*** tulisan ini saya buat untuk sahabat baik saya. ehm, jangan sedih ya. malam itu kan kita sudah bergumbira. shiraz-nya sudah kautenggak habis kan?
2006-01-03 » femi adi soempeno