Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

laki-laki penuh cinta

Tuesday 14 February 2006 - Filed under cerita cinta + friends from heaven

kemana perginya mereka, laki-laki yang penuh cinta?

inilah episode cinta.

:: pelukannya hangat. saya tahu kami berpisah dengan selaksa kenangan yang melekat. bangunan tua. layar monitor. perjalanan panjang jogja-jakarta. film…

:: saya memanggilnya ‘penjajah’. sapanya hangat. sentuhannya juga lembut. tak ada tanda seru dalam setiap perkataannya. kami bertemu di ujung minggu, saat senja tiba dan langit sore mulai memerah dan semburat jingga terlukis di langit barat. dada ini sesak setiap bertemu dengannya, saya bahagia memilikinya. dalam sulur kata yang merambat di rumah maya ini, saya mencintainya.

:: saya memanggilnya ‘hun…’. terdengar mesra dan manja ya? tapi itulah sebuah ketololan. saya mengenalnya dari sebuah gedung jangkung di bilangan gatot subroto. kantor pajak, ya, di kantor pajak. saya mendapatinya ditengah membaurnya wartawan dan sejumlah narasumber. tapi, saya sendiri sudah melarung secuil ingatan saya tentangnya. saya sudah melepas sepenggal kenangan. melodinya sayup-sayup terdengar … mmm … josh groban … confession …

:: kulitnya hitam. pekat. saya memanggilnya ‘dha’. entah, saya tersihir oleh kepiawaiannya berbicara dan keliarannya berpikir. ia memang dua kali lebih tampan saat berada di tengah kerumunan manusia. saya pernah jatuh cinta dengannya. sekarang? tidak lagi. senja yang indah dari pojok prambanan sudah menerbangkan segenap kasih dan membuyarkan kelingking yang saling mengamit. saya tak bisa mencintainya …

:: saya mengaguminya. ya, saya pernah mengaguminya. dalam diam, saya pernah sangat mencintainya. laki-laki yang tak pernah datang untuk tinggal. ia selalu singgah. sejenak. dalam pengembaraan. ia adalah pasangan sang kelam. dalam gulita ia berbicara tentang beranda yang selalu kosong, tentang langkah yang tak pernah berjejak, tentang senja yang turun pukul empat sore, tentang ‘kiri cinta’.

:: wajahnya sangat oriental. matanya mengatup perlahaan saat tiupan malam menderanya. saya tahu ia masih mencintai saya walau ia sudah berada di rumah yang berbeda …

pada kalian saya berkabar: banyak rindu untuk kalian.

Tagged: » » »

2006-02-14  »  femi adi soempeno