Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

M 09 ngantuk

Friday 7 April 2006 - Filed under ragam cuatan

“Bayur … bayur … bayur neng?”

Dan saya pun melambaikan tangan untuk meng-iya-kan tawaran supir M09 yang menawarkan jasanya mengusung penumpang ke arah kebayoran lama. dan mikrolet pun melaju pelan, tersendat. maklum, palmerah cukup padat dengan mikrolet dan kendaraan pribadi yang berebut jalur di tikungan pasar. belum lagi abang gerobak yang menyurung dagangannya, pengendara roda dua dan penjual buah di sepanjang pasar.

“…brukkk…” si M09 pun menabrak plat nomer sebuah honda supra fit. si empunya roda dua langsung melotot ke arah supir. si supir hanya diam aja. tapi berulang kali saya lirik, dia memegangi jidatnya dan sesekali terdiam, mengatupkan kedua kelpoak matanya. mungkn dia ngantuk. sesekali pula ia melekatkan handuk kecil berwarna putih di wajahnya. tiba-tiba dia mengulurkan Rp 1000,- ke penjual aqua refill-an. didapatnya satu botol air aqua reffil berukuran tanggung. buru-buru dia mencuci mukanya, dan mengelapnya dengan handuk putih tadi. hmmh … saya jadi ingat, kata seorang teman yang berpuasa, biasanya orang puasa itu bisa nahan laper, tapi nggak bisa nahan kantuk. mmm … tapi ini kan bulan puasa udah mau abis, kenapa belum terbiasa juga?

saya ga kenal si supir itu. tangannya kecil, tampak rapuh. badannya pun tidak tegap-tinggi-besar. badannya biasa saja. gurat ketuaan sudah tampak disana. garis-garis wajahnya pun menandakan usia yang tidak muda lagi. bajunya bersih walau ga terbilang baru. warnanya putih, celananya berwarna gelap. saya menduga, usianya sekitar 45-55an tahun. sepanjang perjalanan, sesekali dia meludah. saya lirik di dashboard nya, belum tampak recehan yang berjubel memenuhi laci. hanya ada 2-3 ribuan saja. ga ada juga recehan 100 rupiahan di atas dashboard. mungkin udah habis untuk pungli di sepanjang jalan.

tiba-tiba … ” … gedubraaakkkk…” sebuah motor berpelat Telkom diseruduk mikrolet ini. si supir kaget bukan kepalang. wajahnya langsung pucat, sepucat wajah saya. tangannya pun gemetar, seperti tangan saya. saya yakin, jantungnya pun berdegup 1000 kali lebih cepat dari biasanya!

kendaraannya ga rusak parah, hanya bagian lampu belakangnya, lampu rem dan lampu sen saja yang berantakan. si pembonceng motor pun melemparkan batang rokok yang masih disulutnya ke arah kaca M09. sedangkan si pengendara turun dari motornya dan berteriak, “turun! turun!” sambil mengacungkan besi dan pisau pada si supir mikrolet. “… .^&*()($#@!^%%&*()(*+_|+$%^&$#@!$#@&^%(*#$%$#!+_+\/><:”…” semua orang yang ada di sit nimbrung. berteriak. menggedor mikrolet. memukul-mukul pintu supir. menuding-nuding si supir.

saya keluar dengan gemetar. merinding. ngeri. entah, apa yang kemudian terjadi pada si supir M09 itu…

Tagged: » » »

2006-04-07  »  Femi Adi