Kepsibo hanya mengenal razia
Sunday 15 October 2006 - Filed under friends from heaven + isu indonesia + kegemaran
kepsibo tidak mengenal puasa.
lihat, orang masih berjubel di glodok, menyudut pada sebuah meja besar yang diletaki dengan beberapa kardus. kardus itu berisi ratusan kepsibo yang paling gres. yang terlihat dari kejauhan hanyalah banyak laki-laki yang tampak dari belakang, tampak serius mencermati atau memilih-milih sesuatu. mereka mengerubungi satu meja besar di sudut itu. kebetulan, yang tengah mereka pilih dan pilah adalah kepsibo.
kepsibo tidak mengenal puasa.
mungkin sedang tidak banyak razia, jadinya si abang penjual kepsibo berani meletakkan kardusnya disana. tapi kalau lag banyak razia, jangan harap deh! ;)) si pembeli juga nyaman-nyaman saja memilih-milih film yang pas dengan selera. tentu saja, mereka tak bisa mencoba satu per satu setiap kepingnya. jadi, seperti membeli kucing dalam karung. sebagian kepingan DVD kepsibo ini isinya sama dengan sampulnya. tetapi sebagian lainnya berbeda.
kepsibo tidak mengenal puasa.
puasa-puasa begini, banyak juga yang beli dan mencari. dus, kepsibo tidak mengenal puasa. ia hanya mengenal razia. selain di gerai langganan saya ini, beberapa tempat lain juga menjual kepsibo. malah, ada yang hanya bermodalkan sepeda federal butut dan satu kotak kardus saja. si abang yang seperti ini memarkirkan kendaraannya di tengah jalan, sembari berharap orang yang lewat mampir sejenak.
kepsibo tidak mengenal puasa.
satu kepingnya harganya sekitar Rp 6000-7000. patokan harga jual ini agaknya tergantung dari si penjual. jadi, beli hari ini dengan besok pagi hrganya bisa berbeda. banderol itu tak mahal. malah, sebanding dengan isi kepingan DVD tersebut. saya jarang menjumpai VCD kepsibo. mungkin bukan sudah jamannya lagi.
kepsibo tidak mengenal puasa.
saya membungkus tiga keping pagi tadi, saat jalan2 di glodok.
2006-10-15 » femi adi soempeno