Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

Museum kereta api

Sunday 22 October 2006 - Filed under kegemaran + plesiran + weekend escape

p1070466.JPG

saya tidak tahu, kereta mana yang dikemudikan oleh kakek saya dulu. kakek saya adalah masinis. tapi itu dulu, dulu sekali. namanya wongsodidjojo.

tadi, sepulang dari Semarang menuju Jogja, saya mampir di museum kereta api di ambarawa. harga tiket masuk Rp 3000 per orang, tanpa disertai bukti tiket.

dulunya, tempat ini dikenal sebagai Stasiun Willem I. tak heran, ada tulisan Willem I begitu kita memasuki stasiun ini. gedung bekas peninggalan kantor Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij atau Perusahaan Kereta Api Hindia-Belanda kala itu, menyimpan sekitar 24 lokomotif kuno buatan tahun 1891-1966. agkutan besi ini menjadi koleksi setelah hampir satu decade bertugas menjelajahi Pulau Jawa.

misalnya saja lokomotif CC50 buatan Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik Winterthur, Swiss dan Werkspoor, Belanda. nama lainnya adalah Bergkoningin alias Ratu Pegunungan lantaran lokomotif dengan tahun produksi 1927 itu, mampu melewati jalur pegunungan dengan tikungan-tikungan tajam.

ada juga lokomotif kebanggaan perusahaan kereta api milik pemerintah Kolonial Belanda, Staatsspoorwegen (SS), C28. Loko buatan Henschel, Jerman, ini tercatat sebagai loko tercepat di seluruh dunia untuk ukuran rel sempit (1.067 mm) pada era 1920-an. kecepatannyab pada masa itu bisa mencapai 120 kilometer per jam. wuih. saya berharap, kakek saya menunggangi kereta besi ini.

ada lagi lokomotif kuno lainnya, seperti loko F10 buatan Hanomag, Jerman. lokomotif C54, loko kebanggaan Semarang Cheribon Stoomtram Maatscappij (SCS); dan loko C51, loko kebanggaan Nederlandsch Indische Spoorweg Maatscappij (NIS).

bila saya datang berombongan, saya bisa menyewa kereta uap senilai Rp 3.250.000 untuk mencicipi pemandangan jalur Ambarawa-Tuntang. Keelokan Danau Rawa Pening akan menyapa para penumpang kereta wisata di rute tersebut. Keindahan panorama pada rute Ambarawa-Tuntang sebenarnya tidak berhenti pada keelokan Danau Rawa Pening.

naik kereta api tut tut tut … siapa hendak turut …

ps:

tentang museum kereta apiĀ  ambarawa ini juga bisa i\dintip di sini atau di sini

2006-10-22  »  femi adi soempeno