sini sini … kupegang keningmu. boleh ya kuusap. sebentar saja. aku hanya ingin memastikan bahwa dahimu tidak terlalu berkerut. hmm … kamu sudah berpikir terlalu banyak. mungkin kalau dibayangkan, isi dahimu itu seperti jalan sudirman yang macet usai jam three in one. semua kendaraan sibuk berlalu-lalang. tak ada yang mau mengalah. semuanya mau jalan duluan. […]
Content
when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen