Reekomendasi abang: sudahi saja
Tuesday 26 December 2006 - Filed under cerita cinta
“Hahahaha … nggak gentleman!” seru abang, disertai derai tawa dan gelengan kepala.
cis, abang saya, begitu lantaran saya bercerita tentang lelaki yang menggurat hati saya belakangan. guratan itu bukan hanya guratan merah jambu, tetapi juga biru.
pada abang saya bercerita soal perjumpaan kami, soal perjalanan singkat di ranah abu-abu yang kami lalui, soal songsongan episode biru sejak episode merah jambu itu bermula. sesekali, abang mengangguk. kemudian disertai senyum simpul tanda kemengertian, lalu diakhiri dengan tawa dan sedikit gelengan kepala. barangkali pikirnya, “kok bisa lo jatuh cinta sama lelaki yang kayak begitu!”
satu cangkir coffee late dan passion tea menemani kami di meja pojok bagian belakang di teras starbucks plasa senayan. niatnya, abang akan mengantar pulang saya ke rumah sewa. tetapi di tengah perjalanan saya berbagi keluh dengan abang soal lelaki yang membuat saya kalang kabut belakangan ini. maka, gas pun ditancap. pilihan ada pada starbucks plasa semanggi atau starbucks plasa senayan. saya sih memilih plasa senayan.
hingga kaca-kaca antar starbucks dan sogo dipasang, saya dan abang berbagi kisah.
70% obrolan kami mengenai lelaki yang sudah mulai kehilangan kalimat “I’m gonna miss u …” itu. 20% cerita soal perjalanan cintanya. dan 10% mengenai beragam cerita lain.
hati sudah tercerabut. saya hanya menyisakan gelak untuknya. iya, untuk lelaki yang belakangan membuat saya berpikir tentang episode biru yang harus saya rancang.
rekomendasi abang: sudahi saja. nggak cukup berharga. wasting time.
“buat kamu, harusnya yang lebih penting lelaki yang kamu cintai, bukannya yang mencintai kamu …” kata abang.
terima kasih.
2006-12-26 » femi adi soempeno