Thanks, but no
Tuesday 30 January 2007 - Filed under ragam cuatan
tidak, terima kasih.
perut saya rasanya tiba-tiba menjadi mual. saya tidak tahu siapa yang sedang saya hadapi saat ini. lelaki bertubuh besar dan berkulit gelap, dengan kacamata hitam yang selalu tercantol di hidung dan kupingnya setiap kali berbicara pada saya. gosh.
dalam hitungan menit, tiba-tiba dia ‘melamar’ saya.
dan, perut saya menjadi mual. rasanya ingin muntah. saya segera memencet nomor ponsel seorang sahabat agar menelpon saya. padanya saya memintanya untuk menelpon saya untuk pura-pura memberi penugasan liputan pada saya. uwh.
dan
thanks. saya sudah ada di depan meja ini kembali untuk menulisi halaman putih. mengingatnya membuat bulu kuduk saya menjadi berdiri. merinding.
tidak. tidak lagi. terima kasih
2007-01-30 » femi adi soempeno