ini yang terakhir kali
Tuesday 7 August 2007 - Filed under friends from heaven + kubikel
kami duduk. berbincang. berdua. ya, hanya berdua.
dua jus raspberry plus hot chocolate dan frapucino java chip menemani kami. di pelataran starbucks. iya, kami berbincang. membincangkan cerita yang hilang selama dua bulan. cerita cinta. cerita patah hati. cerita mimpi. cerita penyesalan. cerita kebimbangan. cerita tentang mesin ayak yang bernama waktu. cerita tentang hal yang tak akan kembali sama.
tapi sruputan jus itu tidak bisa membendung isak saya. bulir bening menetes dari pojok kedua mata saya. gosh! rasanya seperti ada batu kali yang besar yang sedang menjepit hati saya. sakit.
sesungguhnya saya tak ingin mengingatnya. membicarakannya adalah mengundang ingatan. menyebut peristiwa itu adalah mengucuri luka dengan perasan air jeruk. tapi menulisnya lewat jejaring internet antara berlin dan jakarta juga hal yang mustahil. saya tidak bisa melihat dua matanya. setidaknya, dari sana saya bisa melihat ‘sesuatu’.
saya bilang padanya. “… humm, nggak tahu apakah bisa kembali seperti dulu lagi. rasanya sih akan kembali, tetapi gue membutuhkan waktu yang tidak sebentar …”
saya juga bilang padanya. “… ini masalah gue. jadi, maafin gue ya …”
bahkan saya juga bilang padanya. “… gue ga akan bikin lo memilih. itu bukan hak gue. jadi jangan pernah berpikir gue akan maksa lo untuk milih gue atau dia. soalnya, gue seneng banget kalo lo jadian ma dia …”
dan sekali lagi saya bilang padanya. “maafin gue …”
februari ke agustus. sudah enam bulan. dan semuanya tetap saja begini. lihat, saya masih berdiri di tempat yang sama. saya tidak beranjak. semuanya tak akan kembali sama. maafin saya ya.
ps: sungguh, saya tak ingin membicarakannya lagi. besok. lusa. minggu depan. tahun depan. sepuluh tahun lagi. saya harap, ini pembicaraan yang terakhir kali mengenai hal itu.
2007-08-07 » femi adi soempeno
8 August 2007 @ 5:59 am
di-restart maning, cuk..