ya, saya sangat bersyukur
Monday 22 October 2007 - Filed under asupan gizi + cerita bumijo + friends from heaven + isu indonesia + kubikel + media + plesiran + web 2.0 + weekend escape
tidak ada alasan bagi saya untuk tidak bersyukur.
lihat, saya punya orang-orang baik yang mengelilingi saya. kakak perempuan yang tak pernah absen mengawasi saya. abang yang selalu berceloteh riang. penggenjot sepeda anyaran yang selalu memanggil saya ‘bona’. perempuan bogor yang sepertinya tak pernah punya rasa sedih. tukang minjem sepeda motor yang merawat kendaraan saya. seisi rumah palmerah yang kadut dengan kenangan ini-ibu-budi nya. lelaki gendut hitam di Jogja yang kerap dituduh-tuduh sebagai pasangan saya, padahal sekadar teman makan sate klatak dan B2 di tapianauli. perempuan gedibal-dibul yang berhuni di kota kembang. si kecil paolo yang makin bandel… dan masih banyak lagi!
di belahan bumi yang lain, saya masih punya kegembiraan kecil dengan pak polisi berlin yang saya jumpai di petronas. masih ada lagi, lelaki hangat yang tengah berkutat di balik meja di auckland. lelaki berpjamas kotak-kotak di negeri sakura juga belakangan datang kembali dan memamerkan tawanya yang renyah. lelaki ramah dengan piaraan kelinci di pojok berlin. keluarga subandono di ring satu di paris. beberapa teman dari benua afrika dan asia juga menemani saya dari kejauhan.
seperti kanvas putih yang tersulap, kami mencorenginya warna-warni. dengan senyum riang, derai tawa, butiran bening yang tertahan di sudut mata, bisikan rindu, jejalin lewat pesan pendek, pelukan hangat, kepala yang tersandar di bahu, lonjakan kegirangan, dahi yang berkerut, permohonan maaf, rayuan gombal, dan membuka catatan harian hari kemarin. kanvasnya menjadi indah bukan?
mereka membuat saya semakin bersyukur bahwa mereka masih ada untuk mengelilingi saya. membuncahkan bahagia yang amat sangat. tentu, ayah dan ibu akan menggenapinya bila masih disini. tapi tidak apa. mereka juga pasti tak hentinya bersyukur, si bungsu yang bandel ini masih berjejalin dengan orang-orang di sekitarnya. lihat, dari atas meja, bingkai plastik bening yang membungkus potret mereka juga tertawa.
melafalkan doa syukur, saya berbincang dengan Si Pemilik Hidup. agar mereka selalu dipenuhi dengan kebahagiaan yang sama besarnya dengan yang Dia berikan untuk saya. agar mereka juga diingatkan untuk mensyukuri nikmat hidup ini.
“you still praying?” tanya jeevan, seorang teman dari India saat kami bertandang ke venezia. saya memintanya menunggu sejenak di sebuah katedral di venezia. saat itu, saya ingin berbicara sebentar dengan Si Empunya Katedral. ini yang membuat dia heran, tukang minum dan suka usil seperti saya juga masih bersimpuh di rumah Dia. “unbelievable!” selorohnya sambil geleng-geleng kepala. saya kemudian balik geleng-geleng kepala untuknya.
“kowe ki isih nang gereja ya? saben minggu?” tanya danto, minggu lalu, saat saya nggedebus panjang soal enaknya pasrah dan mensyukuri setiap tetes kehidupan. “aku ra ngiro kowe isih ndonga …” katanya lagi. lhah ini dia. tidak ada alasan buat saya untuk tidak berterima kasih atas kebaikan Dia karena meng-ada-kan teman-teman untuk saya.
saya tahu persis, ada begitu banyak kebahagiaan yang menunggu saya di depan sana. semua dari Dia melalui kalian yang ada di sekitar saya. dus, saya harus mensyukurinya kan?
2007-10-22 » femi adi soempeno
22 October 2007 @ 1:35 pm
ih betul bgt, give thanks fe
eh kenalin dong perempuan bogor itu, biar ketularan ga pernah sedih kekekeke
26 October 2007 @ 4:47 pm
Saya juga hanya bisa bersyukur bisa main ke blog ini.
30 October 2007 @ 6:24 am
ikut bersyukur dong mbak, and salam kenal
4 November 2007 @ 11:34 am
hmm.. apakah kamu berulang tahun hari ini?Mendadak menjadi spiritualis … huekekeke