mengintip kubikel tetangga
Sunday 6 July 2008 - Filed under kubikel
melewati kubikel tetangga, saya sering berhitung: kok kubikel gue ga bisa serapi mereka ya?
hahahahahahaha …
kubikel tetangga memang beragam. ada yang menumpuk koran hingga melebihi tembok kubikel. ada pula yang sebaliknya. rapih. bersih. seperti tak pernah meninggalkan jejak tulisan untuk pabrik kata-kata ini.
selalu saja, kubikel ini berserakan. berantakan.
saya sudah berusaha menatanya, meletakkan pada wadah yang semestinya. saya bahkan sudah mengubah setting layar komputer dan papan kunci. tapi tetap saja. kubikel ini tampak sama. barang berserakan. mulai dari penjepit salad, kabel-kabel, sisir, saringan teh dan kopi, pompa sepeda, kotak makanan, mentega. aih!
tak heran, saya selalu dibalut rasa panik saban tak menemukan satu perkakas saya. kabel charger ipod misalnya. usai hilang berhari-hari, barulah saya menemukannya di anak tas pinggang saya. duh.
rasanya saya harus membereskan kubikel saya.
segera.
2008-07-06 » Femi Adi
6 July 2008 @ 4:43 pm
hahaha…
ya ya ya, cepatlah beberes kubikel.
lha wong saya saja yang beberes tiap jumat pun tetap menemukan kubikel saya tetap berantakan…
7 July 2008 @ 3:43 am
di tempatku, ndak ada kubikel. satu ruangan dipake rame-rame. jadi ndak perlu ada politik intip mengintip. semua transparan. yg mejanya acak adut tampil dengan jelas. yg lagi ngorok juga kelihatan plus kedengaran. mejaku sendiri ndak pernah rapi. buku, kalender meja, pesawat telepon, cangkir kopi, kertas-kertas undangan liputan, pating jempalik di meja. pernah ingin tampil rapi. tapi cuma sebentar. tidak tahan. roh menulisku justru ada di atmosfer berantakan itu. oya, kubikel hanya milik mister redpel (pel merah). di sana, bisa jadi ia tidur, ngiler, nonton bokep, dsb-dsb. itu bisa jadi. maklum, ndak ada yang doyan ngintip. hue he he….