kami membincangkan mao
Tuesday 15 July 2008 - Filed under media
mao tse tung seperti soeharto. juga pemimpin dunia lainnya. tak pernah habis untuk dibincangkan. dan barusaja, ada reriungan yang hangat antara saya dan teman-teman yang membincangkan mao tse tung. lebih-lebih, kami membincangkan buku bikinan jung chang bersama dengan suaminya halliday yang nota bene adalah sejarawan asal inggris. mao: the unknown story. buku itu dirilis tiga tahun siilam. persisnya, tahun 2005. konon, buku itu merupakan buah dari penelitian mereka selama 11 tahun.
nyatanya, untuk mengenal mao, tak bisa hanya membaca tulisan ‘tentang mao’.
selama ia mengangkangi ‘the sick man of asia’ –sebutan barat untuk tiongkok– sudah membikin sejumlah tulisan politik teori dan ideologi (sebagian tulisannya masih bisa didapatkan di pasar buku bekas di solo, maupun jogja). mao menyebut aksinya sebagai revolusi demokrasi baru, yaitu revolusi tani. persisnya, ada perubahan tanah untuk memperbaiki nasib kaum tani. dan 1 Oktober 1949 merupakan penanda kemenangan revolusi demokrasi baru tiongkok.
ah, mao. justru jung dan halliday membaca mao sebagai ‘latar belakang tani mao, tidak menyebabkan ia dikhayati oleh idealisme tentang memperbaiki nasib kaum tani tiongkok’. lhah, piye to iki.
bisa jadi tiongkok bangga dengan karya besar jung dan suaminya. tetapi bisa juga tidak.
“mao tse tung, yang selama puluhan tahun menguasai peri kehidupan seperempat penduduk dunia, adalah yang bertanggung-jawab atas matinya kira-kira 70 juta orang di masa damai, suatu tanggungjawab yang lebih besar terbanding tanggungjawab pemimpin manapun dalam abad ke-21,” kata jung dan halliday. lhah, salah kaprah maning.
2008-07-15 » femi adi soempeno