2008-08-09 ::
femi adi soempeno //
asupan gizi
suku bunga riil
inflasi, dan inflasi. aih, ini memang momok yang paling mengerikan untuk perekonomian. bukannya apa-apa, tetapi yang membuntuti inflasi ini puanjang banget. misalnya saja, saat inflasi merangkak naik, daya beli masyarakat makin menurun lantaran pendapatan riilnya terus menyusut. ujung-ujungnya, angka kemiskinan pun bisa semakin melonjak. tapi, inflasi yang tidak stabil juga akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku […]
Comments Off »
Read the rest
jauh sebelum cecelia ahern menulis novel ps: i love you, saya sudah membubuhkan kalimat itu dalam setiap kartu pos yang saya kirimkan untuk laki-laki dengan pjamas kotak-kotak merah itu. iya, ps: i love you. bubuhan ini memang bermakna dalam. sangat dalam. tahu kenapa? karena saya sangat mencintainya. ah, cinta memang mampu menggerakkan pena dan menarikan […]
2 comments »
Read the rest
2008-08-07 ::
femi adi soempeno //
tokoh
wedha’s pop art
pras, teman dari jogja, mengingatkan saya pada sebuah ilustrasi unik di majalah hai. saat kami ABG dulu, ilustrasi itu ada di halaman depan majalah hai. entah, sampai saat ini masih ada atau tidak. sebuah mozaik cantik. yang ada di kepala saya sejak dulu adalah, ” wah, ini bisa dibikin jendela kaca, menarik pastinya!” pras menunjukkan […]
4 comments »
Read the rest
2008-08-06 ::
femi adi soempeno //
tokoh
kuda besi
saya sungguh mendapatkannya: kuda besi. tungganggan itu tampak kokoh. empat kakinya seolah tengah berlari. tak terjatuh. wajahnya garang. rambutnya tersibak ke belakang, seturut dengan sapuan angin. ya, saya sudah mendapatkan kuda besi itu. “jangan lupa bawa kuda kalau bertemu dia. dia suka sekali kuda,” kata teman saya. ya, dan saya sudah mengantonginya. ini adalah bekal […]
Comments Off »
Read the rest