Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

jatuh cinta pada madura

Saturday 27 September 2008 - Filed under asupan gizi + cerita bumijo + friends from heaven + kegemaran

Adhok Art & Antique
Jl. Ring Road Utara 14 B
Mancasan Kidul, Condong Caturm Depok, Sleman
Yogyakarta
Ph: 0274-4333914, 0812-2702-2121

 

Tak kurangnya saya bersyukur karena abang mengajak saya untuk menyambangi gerai antik Adhok di Jogja.

Dari situ saya mengenal barang-barang antik dengan segala kejujurannya. Tidak ada barang yang saya tunjuk dalam keadaan yang sudah kinyis-kinyis alias langsung siap angkut saat itu juga. Tidak. Saya masih melihat bentuk aslinya. Yang berlubang. Yang tanpa engsel. Yang warna kayunya memudar. Yang pegangannya sudah berkarat.

Dan begitu saya pilih dan saya bayar, dalam hitungan 2 x 24 jam, datang dalam kondisi yang bagus dan tetap terlihat lawas. Gerobok, kursi panjang dan cermin. “Kalau bosan, boleh ditukar kembali,” kata Adhok. Weleh.

Saban saya menyambangi workshopnya, selalu saja ada barang yang menarik untuk dibawa pulang. Harganya pun sangat masuk akal. Selisihnya bisa hampir dua kali lipatnya dengan yang dijual di gerai besar di Jogja. Misalnya, cermin di Adhok harganya Rp 300 ribu, di gerai besar lain bisa mencapai dua kali lipat lebih mahal.

Dan saya bertandang lagi ke workshop Adhok kemarin. Dan ujung-ujungnya, saya membawa pulang dua peti, kapstok, dan kursi single. Bonusnya: wadah kinangan dan wadah gelas di meja. Sudah lama saya jatuh cinta dengan peti itu, berukuran sedang untuk saya letakkan di sisi tempat tidur. Di dalamnya, bisa untuk menyembunyikan kenangan yang sudah lama tersapu waktu. *wah, dalem banget* Kayu jati, dan engselnya masih utuh. “Ambil dua peti itu, dan garap sekarang ya,” kata Adhok. Hari ini, barang akan terkirim sempurna. Waduh. Hanya 1 x 24 jam saja!

Terima kasih. Adhok membuat rumah saya menjadi lebih ringkas, dan nyaman tentunya.

Tagged: » » » » » » »

2008-09-27  »  Femi Adi