arus balik: dari jumat sampai minggu

Monday 6 October 2008 - Filed under cerita bumijo + friends from heaven + isu indonesia + plesiran

ah, bahkan saya tak ingin menuliskannya saking cuapeknya setengah mati.

“kamu pulang lewat jalan darat naik mobil? bisa-bisa kamu sampai jakarta hari minggu!” seloroh esti, kakak saya. sialan ah. semoga itu bukan kutukan, kata saya dalam hati.

tapi memang begitu adanya. entah kutukan, entah kebetulan.

perjalanan dimulai jumat malam hari, saat bimo, ampu dan bram menjemput saya di rumah. pukul 20.30 kami bergerak menuju rumah soedar untuk menjumput beberapa barang. sesudahnya, bram melajukan great corolla 1993 mulus itu lewat jalur selatan. kami riang. kami gembira.

hingga kami harus berhenti di gombong untuk waktu yang cukup lama, hampir 3 jam. menurut informasi radio, kemacetan itu terjadi lantaran pengguna jalan saling menyerobot dan berebut ruas. weleh. sementara, mobil yang kami tumpangi juga menyerobot pengguna jalan dari arah berlawanan. tak heran, tanki pertamina dan bus besar menggeram dahsyat.

jawa barat menyapa kami saat fajar mulai memamerkan udara yang sejuk dan bola raksasa yang hangat. “nanti mampir warung strawberry ya!” kata bram, bersemangat. kemudian, sering ia berujar mantap, “sudah dekat nih, sudah dekat …” dan senyatanya, warung strawberry yang disebut-sebutnya itu masih jauh.

dan memang, masih jauh.

sampai ada sttrawberry seperti terbang tak menjejak bumi. ya, itu dia, warung strawberry. nyatanya, warung ini tak memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi perut. apa-apa serba tak ada. cilaka.

dan kendaraan terus kami arak ke arah bandung. meski nagrek padat, tetapi perjalanan masih bisa dibilang ‘oke’. “ya ampun, polwannya cantik … wah, jatuh cinta aku …” kata bimo. *masalahnya bim, dia jatuh cinta enggak sama kamu*

nyatanya bumbu desa di pasir kaliki bandung mengobati rasa lapar yang amat sangat. iya, ini sebagai obat kemarahan pada warung strawberry yang serba-tidak-menyediakan-apapun di kedainya yang besar. rakus, marah, lapar, menjadi salah satu alasan bimo makan banyak.

memilih meneruskan atau tinggal sejenak di bandung, keputusan yang dipilih akhirnya tinggal sebentar di bandung. meluruskan punggung sembari berjumpa dengan kerabat bram di kawasan kopo. tak hanya ‘menjajah’ kamar niko, kami pun ‘merampok’ si tante untuk empat porsi siomay saat butiran dari langit mulai membasahi bumi.

sesudahnya, perjalanan dilanjut kembali ke jakarta saat gelap sudah melangiti cakrawala.

di kilometer 76 tol cipularang, great corolla terhenti. bergerak sesekali, sesudahnya mati. aih. dan kami tetap asik mendorong. sesudahnya, saling berpotret ceria di pinggir tol. “ini dia yang namanya mudik dan arus balik!” tegas bram.

namanya menghibur diri. toh setelah bimo sibuk mengibarkan bendera putih tanda SOS pada auto2000 maupun daeler toyota, toh tak ada pilihan lain selain mendereknya ke purwakarta oleh derek jasa marga dengan ongkos Rp 250.000.

“bukan pengapiannya yang rusak nih, tapi filter bensinnya,” kata orang bengkel yang buka 24 jam. cetak cetok teng dung pyar sret … seperti lang ling lung yang menservis perabotan, kendaraan ini bisa berfungsi kembali dengan sempurna. great! terima kasih pak bengkel.

hampir tengah malam saat kami mulai melaju dengan keriangan kembali ke tol cipularang, menuju jakarta.

“lapar, mampir mcd ya …” kata saya. sungguh, lapar mendera perut saya subuh di minggu pagi itu. alhasil, kami membungkus enam porsi ayam paket di mcd.

benar. kami tiba di rumah pukul 5.15 pada hari minggu pagi (5/10) setelah perjalanan sejak pukul 20.30 pada hari jumat (3/10).

terima kasih. memang, ini baru arus balik, namanya.

2008-10-06  »  Femi Adi