Susu Mbokde; Surakarta , Sukoharjo,Mboyolali, Kartasura, Delanggu
Tuesday 27 January 2009 - Filed under asupan gizi + cerita bumijo + isu indonesia
Rasanya sayang unntuk melewatkan penggunaan singkatan dalam bahasa indonesia yang sungguh menarik ini.
Ya, saya mendapatkannya dari seorang teman, dan selalu membuat ujung bibir saya ke atas saban kali saya membacanya lagi, lagi dan lagi.
Dan, sayang untuk tidak meletakkannya dalam gudang catatan dalam rumah maya ini.
Singkatan masa kini
Selain lembaga pemerintahan, kebiasaan singkat menyingkat juga berlaku untuk tag-line suatu daerah.
Solo Berseri, Jogja Berhati Nyaman, Temanggung Bersenyum, Cilacap Bercahaya, Bandung Berhiber,semuanya adalah singkatan. Juga untuk menyebut suatu kawasan, yang katanya akan menjadi suatu kawasan yang unggul dan berkembang.
Bermula dari Jabotabek, eh sekarang Jabodetabek. Muncul pula Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya , Sidoarjo, Lamongan),
Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen),Pawonsari Bakulrejo (Pacitan Wonogiri Wonosari, Bantul, Kulon Progo, Purworejo),atau Joglosemar (Jogja Solo Semarang).Beruntung tidak ada yang membalik urutannya menjadi Semarang Solo Yogya, disingkat menjadi Semar Loyo. Mungkin di masa mendatang akan muncul juga Dibalang Sendal (Purwodadi, Batang, Pemalang, Semarang , Kendal),atau Kasur Bosok (Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali,Solo, Klaten). Asal jangan Susu Mbokde (Surakarta , Sukoharjo,Mboyolali, Kartasura, Delanggu) atau Tanteku Montok (Panjatan, Tegalan, Kulwaru, Temon,Toyan, Kokap)
Anak-anak muda Jogja tidak kalah kreatifnya untuk ikut-ikutan menyingkat nama tempat..Sebut saja Amplas untuk Ambarukmo Plaza , atau Jakal (Jalan Kaliurang), Jamal (Jalan Magelang). Kalau sampeyan sekolah di SMA 6, bisa nyombong kalau sampeyan sekolah di Depazter alias Depan Pasar Terban.
Bahkan, dari pusat kota Jogja, sangat mudah untukmencapai Paris (Parangtritis) ,atau Pakistan (Pasar Kidul Stasiun alias Sarkem), bahkan Banglades (Bangjo Lapangan Denggung Sleman).
Sampeyan seorang yang enthengan, ringan tangan, suka membantu, ndak pernah menolak untuk dimintai tolong? Berarti sampeyan layak menyandang nama Willem Ortano, alias Dijawil Gelem Ora Tau Nolak. Atau kalau sampeyan pinter omong, jualan obat, meyakinkan orang dengan omongan sampeyan yang nggak karuan bener salahnya, maka jangan marah kalau sampeyan dipanggil sebagai Toni Boster, alias Waton Muni Ndobose Banter.Ada yang mau nambahin ??
2009-01-27 » Femi Adi
28 January 2009 @ 7:56 pm
hehe lucu… tur yo wagu. mosok tanggane topo ora wagu? isih wagu to mbul? ):asemik, komentarku dadi katut wagu:(