bandara internasional ngurahrai, 2009
Saturday 28 February 2009 - Filed under cerita bumijo + friends from heaven
ternyata saya masih femi yang dulu. yang selalu cengeng, dan mudah menangis. humh. tak banyak yang tahu.
saya ingat persis masa kecil dulu saat esti kerap dipukuli ayah karena bandel dan suka bikin saya ngak-ngek alias merengek sebal. kakak semata wayang saya itu memang sangat usil dan jahil. esti yang dipukul, malah saya yang menangis. esti sih cuek-cuek saja.
tapi begitulah saya, dan begitulah esti.
dan, saya tak menyukai perpisahan yang selalu membikin saya mewek alias menangis. sialnya, kali ini saya harus berpisah dengan esti. punggung yang berbalik, lambaian tangan, cium perpisahan … sepertinya menyedihkan dan sangat dramatis. apalagi, kali ini saya berpisah dengan satu-satunya keluarga saya! gosh …
early warning sudah dibeberkan esti, soal rencana hidupnya. soal tahun-tahun kepulangannya yang akan datang. soal pekerjaannya. soal kehidupan pribadinya. saat sesi curhat berlangsung, ya biasa saja. jam-jam terakhir bersama esti pun biasa saja. bahkan, saat esti meninggalkan saya di bagian luar bandara ngurah rai untuk check in barang-barangnya, ya tetap biasa saja.
eng ing eng …
butiran bening muncul dari sudut mata saat esti keluar dari bagian check in, dan mengatakan, “lancar … dan cepet … ” yaaaaahh! eits, bukannya saya pengen proses check in esti tidak lancar dan tidak cepet. tapi …
dan saya menangis. duh.
i love u, sist …
2009-02-28 » Femi Adi