Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

keracunan harlequin

Saturday 2 May 2009 - Filed under friends from heaven + media

ini gara-gara ita.

saya mendadak menggemari harlequin, novel romantis yang beberapa diantaranya sarat dengan torehan bumbu panas oleh penulisnya. padahal, biasanya saya mengemohinya.

saya ingat, saya pernah memborong segepok harlequin saat bazar buku gramedia di gedung kompas, beberapa tahun silam. mungkin sepuluh buku, atau lebih. entah. saya pun tak menghitungnya. saya membungkusnya lantaran kalap, setengah berharap bahwa saya akan menyukai dan mulai membacanya kelak. saya hanya menaruhnya di kardus, atau menatanya di lemari buku. harlequin seperti menjadi bagian yang paling malas saya baca.

namun hal sebaliknya terjadi beberapa tahun sesudahnya. saya keranjingan membaca harlequin.

saya membacanya disela perjalanan dari rumah ke kantor, dalam perjalanan dari jogja ke jakarta dan sebaliknya, atau waktu di toilet. selebihnya, saya memang menyediakan waktu untuk itu.

menyedihkan. mengapa hal ini tidak terjadi beberapa tahun yang lalu.

awalnya adalah ita yang memaksa saya untuk membaca harlequinnya. satu novel dipamerkannya pada saya. “bah, novel romantis, sepertinya kok bukan gue banget,” begitu batin saya dalam hati. nyatanya, ita memaksa saya untuk membacanya, dan saya pun harus membacanya.

dan saya membacanya.

banyak omong kosong cinta, yang endingnya bahkan bisa saya tebak. selalu happy ending. banyak kesamaan pola cerita, yang nyaris selalu diawali dengan perkenalan tak sengaja, pertengkaran dahsyat dan akhirnya menikah.

tapi, saya tetap membacanya, dan terus membacanya.

bahkan minggu lalu ita membungkuskan sepuluh buku harlequin saat ia tengah berbelanja di mal artha gading. owh.

barusan saya menemukan situsnya. mau tau? coba saja klik di harlequin.

Tagged: » » » »

2009-05-02  »  Femi Adi