thanks, bastian!
Monday 30 November 2009 - Filed under friends from heaven + plesiran
dia tiba-tiba melotot ke arah saya. persis hanya berjarak 30 cm-an. “femi?” tanyanya.
ya. dan kami pun melekatkan tangannya pada saya. hangat. sebentar, kami berbincang tentang banyak hal. sembari menyeruput kopi pagi yang hangat ditengah dinginnya berlin. kami berbincang. dan terus berbincang. tentang prostitusi di berlin, tentang pekerjaannya, tentang editing yang dilakukannya.
sesudahnya, kami beranjak untuk menuju kedutaan, membikinkan paspor sementara baru untuk saya. lucunya, bolak-balik kami menyeberang jalan, mencoba untuk menemukan jalur bus yang tepat. dan engga pernah tepat. alhasil, jalan kaki meski terasa agak jauh untuk bahu yang menenteng dua laptop di punggung.
“saya pernah ke sini saat kuliah dulu; saat itu ada gamelan performance dan saya melihatnya. kamu pasti engga percaya kalau saya belajar bahasa indonesia … ” katanya. ow …
geli juga, ia mendapatkan pelajaran bahasa indonesia; dan tidak ada satu pun yang tertinggal di kepala. jangankan saya, dia sendiri pun geli.
dan semuanya berjalan dengan mulus. thanks gosh.
pengajuan paspor anyar, laporan kehilangan, foto, dan … saya mendaptkan paspor anyar untuk saya. swnyum ramah petugas di KBRI nyatanya membuat hati saya menjadi lebih adem.
hingga saya dan bastian menikmati masakan jerman di potsdamer platy, sembari berbincang tentang natal di indonesia dan jerman, juga bagaimana kekuatan muslim ada di negara kami. whew … perbincangan yang menarik ditengah-tengah makan siang di musim dingin! ;p
berlin. berlin. berlin.
“keep this, bastian …” kata saya, sembari mengulurkan dasi silk untuknya. terima kasih. terima kasih.
saya memeluknya hangat, dan langsung meloncat ke kereta menuju bonn.
(ps: lots of fun with you, bastian. with the lost-direction to embassy, things that remind you of bahasa indonesia lesson years ago, elephant otw to potsdamer platz, and the delicious food. danke schoon!)
2009-11-30 » Femi Adi