Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

restoran vietnamnya dimana sih?

Thursday 3 December 2009 - Filed under kegemaran + kuliner + plesiran

kami berjalan begitu cepat. memburu restoran vietnam. sialan, kemana sih itu restoran?

drunken master diberitahu osang, bahwa ada resto vietnam anyar yang letaknya engga jauh dari hotel. ya, kalau berjalan kaki paling hanya 10 menit saja. tapi kami berjalan, dan terus berjalan, nyatanya tidak juga mendapatkan resto vietnam anyar itu. owh!

kaki sudah kribo. perut sudah meraung. wajah sudah pucat. kaki sudah gemetar. mana restoran vietnamnya? manaaa?

sonam dan shang heng sudah cemberut. menandakan perjalanan untuk berburu makanan vietnam ini terlalu jauh, dan susah dilalui. sementara, angin 4 derajat makin membikin kulit keriput.

hingga ada satu restoran dengan label vietnam. ya, itu restoran vietnam, tetapi engga baru. sialan. setelah sembilan mulut berdebat kecil, kemudian kami memutuskan untuk masuk, duduk, memesan makanan, makan, dan pulang.

tetapi masalah muncul lagi. pelayan di resto vietnam itu engga bisa bahasa inggris. duh, repotnya. kami harus bicara dengan bahasa tarzan untuk menjelaskan chicken, rice, dan makanan yang sebenarnya sangat jamak dijumpai di resto manapun.

bahkan, taufik pun harus menjelaskan dengan cara menirukan kokok-ayam untuk menjelaskan bagaimana rupa chicken itu. ow!

dan saya pesan bebek yang dipasangkan dengan bitburger bier. menakjubkan. bebek dengan saus mm … saus apa ya namanya. yang penting enak. bahkan saya dengan lahap memakannya sampai tuntas. super! *pinjam sebentar istilah yang selalu digunakan oleh thotsten* pema, master dan saya yang makan bebek, harus berbagi mangkuk untuk berbagi nasi. saya … mmm, ya, makan nasi juga; sedikit. :)

dan acara tarzan kembali terulang. soalnya, kami harus menunjuk piring kosong dengan tipe gelas yang kami gunakan. humh. ajaib.

2009-12-03  »  Femi Adi