Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

ya, because I love beer

Thursday 3 December 2009 - Filed under kegemaran + kuliner + plesiran + produk + ragam cuatan

"Everytime I visit Bonn, I always have Bonnsch ..." said the consumer.

saya beruntung berada di jerman; bukan haya mengeduk ilmu tetapi juga menyedot bier langsung dari breweries-nya.

dengan drunken master dari cambodia, kami memiliki waktu-waktu yang menggembirakan di bonnsch bar di bonn untuk mencicipi bonnsch bier. mulai dari memburu informasi mengenai bonnsch, satu-satunya brewery yang tersisa dari 44 breweries yang ada, bersama dengan sonam dari bhutan. selebihnya, mencuatkan keriaan bersama dengan shangheng, pema, raksmey, sonam dan juga master di bar yang sama.

kami berbagi cerita tentang bir dari cambodia; yang bakal saya nikmati april tahun depan. (ow, raksmey menjanjikan ini untuk saya!) juga tentang rumitnya sistem organisasi jurnalistik di negara-negara kami. selebihnya, soal bir yang hanya mampir sebentar di bibir sonam; dan pertanyaan, “femi, kamu nambah bier lagi?”  ow ow ow …

dortmund memories

di restoran vietnam di berlin, hanya saya dan drunken master yang memesan bier. yang lain pesan coke, apfelschorle, apfel juice dan juga orange juice. yang kami angkut adalah hanoi bier. lebih ringan dari kolsch, bonnsch dan juga tier dan berliner kindl. saya berharap bisa mencicipinya kembali esok.

bitburger menjadi pilihan saya dan drunken master di restoran vietnam di bonn. disitulah si master bilang, jenis huruf atau font label bier di jerman memiliki tipikal yang sama. kami setuju untuk lebih meunyukai hanoi bier ketimbang bitburger. tapi, bitburger tetap saja enak. :)

lelah usai menelanjangi potsdam, saya memilih untuk mengguyur kerongkongan dengan franziskaner bier dari munich. cenderung manis, dan sepertinya hanya ada dalam porsi tanggung.

dengan lola devung di dortmund, kami menepi dari dinginnya angin yang mencubit kulit di bar milik thier. sebenarnya, ini adalah kekeliruan kecil lantaran awalnya kami berniat memburu gluhwein. whoops. engga jual gluhwein rupanya. :p alhasil thier bier pun kami cecap.

berlin beer or hanoi beer?

duduk di bar, dengan suasana yang semuanya serba-bule meninggalkan catatan di benak yang berbeda saat saya mencecapnya di jakarta, jogja, maupun bali.  keramahan orang jerman, kesediaan untuk memotretkan kami berdua, mencelotehkan kenangan masa muda, menjadi warna yang menarik di sore yang dingin di dortmund.

dan gaffel kolsch. yeyyyy! pelayan yang berbaik hati mengantarkan gelas-gelas kolsch bier untuk saya. ini bir yang sudah saya tunggu sejak saya masih ada di jakarta. kolsch. ow. so light! dan kehangatan bar gaffel kolsch di sekitar katedral-hauptbahnhof menjejakkan cerita lain tentang bier khas jerman bagi saya. so thanks untuk mba tuti yang menemani saya disini!

bier memang menjadi salah satu ikon untuk jerman, disamping bratwurst. tapi merujuk pada data yang dirilis di weisbaden awal tahun ini, konsumsi bier di jerman  anjlok 0,9% tahun lalu menjadi 8,7 miliar liter dan ekspor bier juga mengkerut. ekspor ke wilayah EU hanya 1,1 miliar liter atau turun 1,2% , sementara itu ekspor ke wilayah non-EU terkikis 4,1% menjadi 0,3 miliar liter.

ya, bier. bier. bier. thanks for being a good friend for me.

2009-12-03  »  Femi Adi