tidak pergi, tapi pulang
Sunday 7 March 2010 - Filed under cerita bumijo
Mas yatno dan didit, mbak wiwik tidak pergi, tetapi pulang.
Begitu saya membubuhkan tulisan tangan pada cuilan kertas untuk didit dan mas nano, keponakan dan kakak ipar saya. Ya, mbak wiwik, kakak saya, meninggal.
Berbeda dengan kelahiran yang dinanti-nanti, kematian justru sebaliknya. Kematian acapkali menjadi ruang yang mengerikan untuk dibincangkan. Kematian sering menjadi tudingan ‘ketakutan’ karena tak pernah merasa siap untuk menghadapinya. Kematian sering menjadi obrolan yang tabu dan mencuatkan “mbok jangan nngomong gitu …”
Ow! Tetapi tidak dengan kakak saya. Sejak sakit mulai menggerogoti tubuhnya, jauh jauh jauh hari sebelum ayah saya sakit dan kemudian meninggal, kakak saya sudah mulai menata hati dan menyiapkan semuanya; termasuk menyambut kematiannya.
“sakit tidak membuatnya menjauhi Tuhan, justru sebaliknya, makin mendekatkannya pada Yang Punya Hidup,” kata mitra, teman cuat-cuitnya.
Dan hati saya kemrenyes melihatnya. Tubuh kakak saya terbujur kaku, terbungkus kain putih dengan tertutup kain hijau.
Ya, mbak wiwik tidak pergi, tetapi pulang. Barangkali, bertemu dengan ayah dan ibunya disana.
2010-03-07 » Femi Adi