femi butuh brondong berotot
Thursday 1 July 2010 - Filed under friends from heaven + kubikel + media
awalnya adalah kekagetan kecil soal judul yang ternyata di drop dan diganti dengan judul yang lebih langsung.
judul yang saya bikin untuk tulisan soal jagung adalah si brondong tak berotot. yay, produksi jagung di indonesia terbilang rendah karena curah hujan yang lebih tinggi yang membikin petani jagung lebih memilih untuk menanami lahannya dengan padi. dus, produksi jagung pun mini.
bukankah rasanya terlihat seksi dengan membikin judul si brondong tak berotot?
hanya saja, judul tulisan itu pun berubah menjadi lebih langsung setelah diedit di tangan kedua: produksi jagung rendah. oouch!
“saya engga mengubah judulnya, biarin aja. rupanya femi memang butuh brondong berotot,” kata papa, editor saya. ow, rupanya ia engga tahu bahwa judulnya sudah diganti oleh editor selanjutnya. setelah saya memintanya untuk mengintip naskah yang edited, ia pun berteriak spontan. “whuaaa …”
saya menggelak. ewo menggelak. papa menggelak. sial. “ini pasti gara-gara femi butuh brondong berotot,” selorohnya diantara tawanya yang renyah.
hanya saja, geli rasanya mendapati istilah brondong pada tulisan. terlihat seksi, apalagi disandingkan dengan pilihan kata ‘berotot’. ow… dan yang lebih membikin saya terbahak adalah tudingan bahwa saya butuh brondong berotot.
2010-07-01 » Femi Adi