saya sedang meng-ungkep ayam saat saya tiba-tiba teringat oleh bu koyo. bu koyo adalah tetangga saya, rumahnya hanya berjarak dua bangunan dari rumah saya, persis di pertigaan gang kecil di rumah bumijo. ia menjual makanan yang tidak cepat saji, yang membutuhkan pengolahan yang cukup lama. dua makanan andalannya adalah tempe glepung dan ayam goreng. ah. […]
Comments Off »
Read the rest
ini bukan yang pertama kalinya. parkiran di gandaria city tidak menyediakan kembalian 500 rupiah. dan berakhir selalu sama: mas-mas tukang parkir membiarkan saya tak membayar parkir. dia yang menombokinya. entah, kenapa parkiran di gandaria city itu tidak menyediakan pecahan 500 rupiah dalam jumlah yang cukup banyak. padahal, ada pecahan 500 rupiahan yang dia gunakan untuk […]
Comments Off »
Read the rest
kekuatan dengkul ini masih sama saja: payah. perjalanan gowes ke bali tak menyisakan kekuatan yang berarti buat dengkul saya. saya masih saja tertinggal di belakang saat gowes di sekitaran cibubur/cimanggis/cikeas. dengan napas terengah. dengan anggukan tanpa ada kata-kata yang mencuat dari bibir saya. bahkan tersenyum pun saya butuh tenaga ekstra. om heru dan sejumlah teman […]
Comments Off »
Read the rest
saya mengingat kertas roti sebagai kertas minyak. dulu, saat SMP, saya menggunakannya untuk nge-blat alias mencontek pola membatik. saya membelinya dengan harga yang cukup murah di toko roti. dibandingkan kertas kalkir, krtas roti jauh lebih murah. esti, kakak saya, mencarinya. ide menggunakan kembali kertas roti muncul setelah kami makan roti pannini di kopitiam oey di […]
Comments Off »
Read the rest