euthanasia
Thursday 21 October 2004 - Filed under isu indonesia
pagi ini aku miris membaca berita di detik.com.
ny.agian isna, dirawat di bagian stroke di RSCM berbulan-bulan karena tidak sadarkan diri pasca melahirkan. ia menjadi korban malpraktik RS Islam Bogor. ia mengalami kerusakan permanen di pusat saraf otak setelah dilakukan tindakan medis usai melahirkan secara caesar. karena kasihan melihat kondisi istrinya, dan tidak kuat menanggung biaya pengobatan, Hasan Kusuma, sang suami, mengirimkan permohonan suntik mati bagi istrinya saat hearing dengan DPRD Bogor, namun ditolak oleh pihak RSCM karena tidak sesuai dengan etika kedokteran. dalam istilah kedokteran, pasien mengalami gangguan komplikasi yang masuk dalam kategori stroke. karenanya, tidak ada alasan untuk menyuntik mati.
“Bagaimana ini, hak mati istri saya ditolak oleh pemerintah, sedangkan pemerintah juga tidak memperhatikan hak hidup istri saya. dari pemerintah, tidak ada upaya sama sekali. belum lagi saya ditekan dengan biaya perawatan. jadi dimana hak kemanusiaan dan keadilan untuk istri saya.apabila yang ada hanya penderitaan terus, siapa yang kuat melihat penderitaan seperti itu,” tutur Hasan.
kini Hasan mengajukan permohonan euthanasia kembali, mengajukan hak mati bagi istrinya di PN Jakarta Pusat. menurut hasan, kondisi istrinya tidak mengalami kemajuan secara signifikan. dan kehidupan hasan maupun kedua anaknya menjadi tidak normal.
bagaimana rasanya ingin hidup, tetapi tidak bisa. ingin mati, tetapi juga tidak diperbolehkan. sementara, hutang perawatan semakin menumpuk dan entah bagaimana akan bisa terbayarkan. PN jakarta pusat belum memutuskan permohonan hasan. apapun garus takdir yang menggurat di tangan agian dan hasan, semoga Hasan tidak lagi menjemput malam sendiri, memendam rindu dan keceriaan pada istri dan kedua buah hati, dan masih menemukan selarik senyum dan secercah harapan untuk kehidupan yang akan datang. aku yajin, dari lubuk hati Hasan, ada rangkaian doa yang tak putus dihadapkan padaNya untuk sebuah akhir yang baik. * sumber dari detik.com
2004-10-21 » Femi Adi