tetap saja luka
Saturday 8 November 2008 - Filed under cerita bumijo + friends from heaven
saya tipe orang yang terus menyimpan luka dan berjalan terseok dengan luka yang masih terus saya genggam. dan luka itu adalah luka batin.
saya sendiri yakin, tak ada yang menginginkan sesuatu dari dalam dirinya luka. pun saya. tapi, kadang-kadang luka datang tanpa bisa dihindarkan. seperti tawa, seperti rasa cemburu, seperti keinginan, seperti gairah. bahkan, seperti senja yang indah yang menggaris oranye keunguan di pojok timur cakrawala.
sudah setahun lebih, dan tetap saja luka.
ujung bibir ini tetap tak bisa tertarik ke atas, untuk sekadar menyapa, “halo? sibuk?” atau, “kerjaan udah kelar?” tetap terkunci rapat, otomatis. saya tak punya remote untuk mengaktifkannya.
sesekali, sapa itu saya lemparkan padanya. lewat tarian dari atas papan kunci ini. seperti bahasa tutur namun tertoreh lewat bahasa tulis dari blackberry saya.
minggu depan, kami membikin temu janji. iya, saya dan seorang teman lama yang telah mengguratkan luka. barangkali, dengan beberapa botol bir atau wine. sembari membincangkan hari-hari tanpa tuturan yang dulu biasa kami buncahkan.
2008-11-08 » Femi Adi
12 November 2008 @ 9:53 am
hehehehe,,,,semoga wine juga akan menghangatkan suasana yak mbak!!!