Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

tak pandai berbicara

Sunday 9 November 2008 - Filed under asupan gizi + friends from heaven + isu indonesia + plesiran

saya barusan bilang pada seorang teman, yudho, saya wajib mengisi acara kampus akhir bulan ini. spontan, yudho bilang, “public speaking mu kan jelek …”

wah!

benar, acara bicara memang tak mudah bagi saya, meski saya kerap melatihnya selama dua tahun, saban minggu, saat saya sekolah di van lith, sepuluh tahun silam. *lawas banget* gugup, bingung, nervous, selalu datang menyergap saat harus menghadapi puluhan bahkan ratusan pasang mata. lidah menjadi tak bisa diajak berkompromi dan tak terkontrol.

saya jadi ingat, saat merilis buku tahun lalu, bersama kunto. saya meyulut rokok sejak pagi sebelum acara launching dimulai. tangan kian bergemetar dan keringat dingin mulai muncul sesaat sebelum kaki ini melangkah masuk ke ruangan. owh. shoot.

kepala, tangan dan hati kadang tak bisa bekerjasama dengan baik. gudang pengetahuan muncrat begitu saja tak teratur.

kakak saya, dan juga ayah saya selalu bilang, “bicara pelan-pelan, jangan buru-buru …” nyatanya, nasihat dan saran ini tak cukup manjur untuk menata pembicaraan. sebaliknya, semakin tumpang tindih tak karuan.

tapi saya tahu. inilah adilnya Si Perancang Hidup.

Ia cukup memberi ruang bagi saya untuk membeberkan semua pengetahuan yang saya gaet lewat papan kunci, bukannya bibir. ya, saya bisa menulis meski tak pandai berbicara. dan saya tetap mensyukuri hal ini.

2008-11-09  »  Femi Adi

Talkback

  1. Yulis
    9 November 2008 @ 10:30 pm

    Hampir semua orang memiliki masalah yang sama ketika berbicara di depan public. Mungkin memang bakat dan juga praktek yang bisa menjadikan pembicara handal. Jangan putus asa mas, coba terus. thanks

    @mbak yulis,
    bener banget. rada kesrimpet-srimpet nih lidah sekarang kalo omong. hehe …