judge the book by its cover
Sunday 18 January 2009 - Filed under asupan gizi + friends from heaven + isu indonesia + pal224
ini bukan soal kiasan, atau pun analogi. ini sungguh-sungguh judging the book by its cover.
sudah setengah tahun ini saya selalu membungkus satu buah novel setiap bulan. bukan, bukan untuk saya. tapi untuk ucil, bekas penghuni rumah sewa di palmerah. novel untuk menunda mimpi. novel untuk menyingkirkan galau. novel yang tetap membuatnya tersenyum saat teman-teman seusianya bisa melanjutkan kuliah.
“aku suka buku novel yang berdasar pengalaman hidup, kak!” katanya, saat saya bertanya soal seleranya. cool.
dan sejak itu saya sungguh-sungguh selalu menyempatkan diri untuk mengayunkan langkah ke rak buku bagian fiksi. argh. padahal ini tak pernah saya lakukan sebelumnya.
saya tak pernah bisa menikmati ‘cerita fiksi masa kini’. lantas, bagaimana saya menjumput satu dari sekian banyak novel yang ada?
ya, sungguh-sungguh memilih berdasarkan sampulnya! harus menarik.
selebihnya, yang resensi di belakangnya juga terlihat asyik. syukur-syukur ada rekomendasi ‘new york times best seller’.
saya hanya berharap, saya tak tertipu oleh sampul buku. soalnya, saya tak ingin melakukan hal yang sama.
2009-01-18 » Femi Adi