Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

Dufan, dan semangat yang hilang

Friday 23 January 2009 - Filed under friends from heaven + pal224 + plesiran + weekend escape

Saya kini bertanya-tanya pada diri saya sendiri, mengapa saya bisa menyambangi Dufan dalam dua hari berturut-turut, bulan lalu.

Kunjungan pertama dengan keluarga palmerah; esoknya, saya membikin kunjungan kedua, dengan soe dan doni.

Mengulangi kunjungan dua hari berturut-turut, rasanya enggan lagi.

Dufan memang surganya tawa, basah kuyup, keriangan dan juga keceriaan. Meski belum bisa menyaingi Disneyland, tapi saya harus berterima kasih pada konseptor dufan. Sudah meninggalkan gelak dan memori menyenangkan untuk saya bawa dalam sisa hidup saya. Sudah menjadi background dalam potret kami, yang akan kami pamerkan pada anak cucu duapuluh atau empat puluh tahun ke depan.

Menyenangkan.

Selebihnya, adalah rasa letih, dan juga bosan. Bukan, bukan karena “kalah seru” dengan disneyland, tapi karena terlalu banyak orang sehingga membuat antrian menjadi lebih panjang di setiap permainan.

“Kita kan udah bayar mahal-mahal, harus main semuanya, meski harus antri,” kata seorang teman.

Benar juga. Orang bersedia antri dalam suasana kebosanan yang amat sangat. Semata-mata karena sudah antri. Ya, karena sudah bayar mahal.

Kembali ke Dufan?

Mmm … Mungkin lima tahun lagi.

Tagged: » » » » »

2009-01-23  »  Femi Adi

Talkback

  1. aurelia claresta
    4 February 2009 @ 2:07 pm

    5 tahun lagi, mbak?
    biasanya makin tua [baca: dewasa] orang makin males main ke dufan. lebih suka yang tenang-tenang….
    hahaha