i love you full, mbah surip
Tuesday 4 August 2009 - Filed under isu indonesia + tokoh
“ha ha ha ha ha … ”
tawa khas mbah surip kini hanya bisa dinikmati melalui bundelan paket lagu-lagunya saja: tak gendong kemana-mana.
hari ini, ia tutup usia.
kini ia bisa menikmati kebebasannya kembali, yaitu menggelandang kemana-mana, dan menggendong siapapun. tak hanya di TIM, bulungan, pasar seni ancol. maklum, sejak namanya kesohor mei 2009 lalu, hari-harinya penuh untuk televisi ini dan itu.
konon, ia menciptakan lagu tak gendong itu saat ia berada di AS saat berada di bawah jembatan Golden Gate, SF. lewat lagunya, ia ingin mengatakan bahwa hakikatnya manusia itu selalu hidup bersama. “together…” kata mbah surip.
si empunya nama urip ariyanto ini memang selalu tampil dengan gaya kebesarannya, yaitu rastafarian. rambut gimbal, topi, baju biasa, dan celana berwarna bendera jamaika. ala bob marley lah. hanya saja, mbah surip pernah berujar, “saya malah tidak tahu kalau musik yang saya mainkan itu namanya reggae, ha-ha-ha …”
mbah surip adalah ayah empat anak dan kakek empat cucu. ia lahir di jerman alias jejer kauman, magersari, mojokerto, jawa timur. hidupnya sungguh suka-suka. sejak 1998, ia sudah melahirkan tujuh album, yaitu Ijo Royo-royo, Siti Maelan, Indonesia Satu, Bonek, Barang Baru, Bangun Tidur, dan Tak Gendong.
rambut gimbalnya juga memiliki ceritanya sendiri.
versi pertama, ia bilang bahwa rambut itu dibuat dengan cara memilin dan memanaskannya pada pelat seng di atas kompor minyak tanah. versi
kedua, tahun 1998 saat ia shooting televisi untuk album perdananya, Ijo Royo-royo, para seniman Ancol mendandaninya supaya tampil beda.
rambutnya disiram cat lalu dipilin dan diikat dengan benang. sampai kini memang rambutnya masih diikat benang wol. namun, menurut pengakuan asisten mbah surip, rambut “simbah” selalu dicuci tiga hari sekali dengan sampo kucing. wah wah wah …
ia juga mengaku, saat ini ia sedang belajar salah. “kalau belajar benar itu sudah biasa, saya sedang belajar salah …”
2009-08-04 » Femi Adi