Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

weekend escape: klepu

Monday 20 July 2009 - Filed under pit-pitan + plesiran

perjalanan ini sesungguhny sudah terencana jauh hari.

ke klepu, godean. dan kunto mengajak saya bersepeda ke klepu. duh, membayangkannya pun terasa ngilu. :) tapi yah, hajar bleh!

dan kami pun dengan bersemangat menggenjot pedal ke klepu. saya mengendarai roo d7; sementara kunto mengendarai polygon 26″ miliknya. sedap. kami menggowes beriringan; dengan sesekali bersisian untuk berbincang.

perhentian pertama, warung soto kudus di bilangan godean. seporsi nasi soto kudus kami habiskan dari mangkok cilik khas soto kudus. sesudahnya, nyatanya ada begitu banyak perhentian yang tak bisa saya hindari dan tak pernah saya perhitungkan semula.

mungkin kekenyangan; mungkin juga karena padatnya soto kudus di perut harus membaur dengan solar dari bus mini ala kopaja dan metromini. bah!!! tak urung, saya harus ndeprok di pinggir kali, menyandarkan tubuh pada pinggiran sebuah pagar yang berbatas dengan sebuah kalen.

dan menggowes lagi. selebihnya, ada satu perhentian tambahan sebelum kunto akhirnya menegaskan bahwa perjalanan tak lama lagi. “bar mbulak …” katanya. sedaaappp!

tapi, mana mbulak sudah kami lalui. nyatanya perjalanan masih terasa jauh karena masih ada mbulak setelah rumah yang rupanya menjadi rumah-antara mbulak satu dengan lainnya. duh duh duh …

penandanya sudah terlihat, yaitu dua orang yang berdiri di pinggir jalan, dengan pakaian rapih.

dan kami menyandarkan sepeda di depan front-desk panitia, dengan pandangan yang owh-owh-owh dari panitia. mereka bingung; pun kami. hingga mas aji datang menyapa dan menggelak sejenak bersama kami.

dan inilah weekend escape yang sesungguhnya: mencuilkan pengalaman dan pengetahuan menulis bagi puluhan mudika klepu. berbagi begini, membuat rasa syukur ini tak ada hentinya bahwa Si Empunya Hidup menggunakan saya sebagai tanganNya.

meski saya tak sempurna, tapi saya bersedia berbagi. ini juga bagian lain dari nikmat yang Dia beri. dan, saya tetap mensyukurinya. enam belas tahun bukanlah waktu yang pendek untuk bisa mengiriskan pengetahuan untuk orang lain. setelah saya mencuplik pengalaman serupa dari wartawan bernas, kerabat di gema, teman-teman di kanisius dan juga pabrik kata-kata tempat saya bekerja saat ini; sungguh, membagikan apa yang sudah saya serap nyatanya adalah sebuah keriangan tersendiri.

penggenapnya adalah birunya langit klepu dan hijau sawah yang menghampar di sepanjang perjalanan klepu-jogja. dan, saya dan kunto harus berhenti untuk meninggalkan jejak kami di klepu. terima kasih; terima kasih buat kalian yang membuat weekend saya menjadi begitu menyenangkan minggu ini.

2009-07-20  »  Femi Adi