Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

Sayangan, Muntilan

Friday 20 October 2006 - Filed under kegemaran + kuliner + plesiran + weekend escape

p1070221.JPG

sayangan, muntilan.

jika kalian berada di muntilan, jangan lupa mampir ke kawasan sayangan. eits, ini bukan tempat buat bersayang-sayangan, lo. namanya memang begitu. di kawasan ini, terdapat lebih dari lima belas pedagang makanan. mereka menjajakan makanan yang beragam dari ujung sana hingga sini di kawasan sayangan. mulai dari menu makanan ramesan ala masakan rumah, sate ayam, seafood, nasi goreng, bakso, kupat tahu, goreng-gorengan.

satu kedai yang saya wajib datangi adalah kupat tahu sayangan. bila dari arah jalan utama atau jalan pemuda, kupat tahu ini jaraknya sekitar 25 meter dari kelokan atau pertigaan jalan. warna gerobaknya hijau, dengan penutup di kanan-kiri yang berwarna hijau juga. konon, kedai kupat tahu ini sudah puluhan tahun lamanya. dus, kupat tahu sayangan ini cukup legendaris.

p1070211.JPG p1070214.JPG

setiap hari, kedai ini bisa menjual sekitar 350 iris tahu yang dipotong besar-besar dan digoreng. umumnya, setiap porsi hanya membutuhkan 1 iris tahu saja. maklum, ukurannya besar. tahu ini nggak beli di pasar lo, tapi bikin sendiri.

coba, datang dan pesanlah. makanan ini disajikan untuk pengunjungnya dalam kondisi yang masih segar alias baru. tahunya baru digoreng. olahan kecap, bawang putih, kacang dan lomboknya pun dibikin on the spot alias langsung di atas piring masing-masing pembeli. jadi, mau beli satu porsi dengan lombok 5 buah dan 12 buah pun akan diracikkan satu per satu karena bumbunya di olah di setiap piring (tidak dibikin massal).

satu porsi itu isinya buanyak dan penuh. diantaranya ada tahu, taoge, kobis, irisan ketupat. rasanya? uhm … tahu yang kenyal dan hangat membuat kupat tahu ini sempurna. saus cokelat dari kecap pun tak terlalu manis dan pekat. kesimpulannya: rasaya bikin nagih deh.

ganti rugi untuk satu porsi kupat tahu ini adalah Rp 2.500. harganya cukup ajaib dengan ramuan kupat tahu yang two thumbs up.

2006-10-20  »  femi adi soempeno

Talkback x 11

  1. Bayu
    3 April 2008 @ 1:08 am

    Nama yang jualan “Pak Lan”
    Dia udah jualan sejak tahun 50-an tapi dulu dia jualnnya masih pikulan, baru stelah beberapa tahun dia ganti pake gerobak, dan akhirnya sekitar tahun 70-an di baru mangkal di Sayangan…btw assistennya itu udah beberapa kali ganti lho…udah dua kali malah semenjak yang ada di photo atas….eh malahan untuk tambahan kabarnya nih istrinya “pak Lan” itu dua lho….keren eh kalo ada yang kesana coba liat sendal bakyaknya pasti keren…

  2. femi adi soempeno
    3 April 2008 @ 6:53 pm

    # Bayu
    waduh, terima kasih sekali sudah nambah info. bagaimana kalau sekali-kali kita makan bareng di sayangan? :)

  3. Petrus Soeratno
    11 April 2008 @ 2:28 am

    tiga tahun aku hidup di Muntilan, Sayangan ? tentu gak asing lagi ..lah bagiku, kupat tahune pancen ueenak tenan. Wahhhh dadi kangen ” my small town” itu….

  4. Suluh
    29 April 2008 @ 3:37 am

    Haloo saya orang sedayu muntilan… ah kupat tahunya masih kalah ma yang di blabak kok menurutku… salam kenal…

  5. oombre
    11 June 2008 @ 4:21 am

    iya niii jadi kangen muntilan, aq sekarang di pekanbaru…….

  6. suka dengan kebanggaan asal sendiri
    19 June 2008 @ 4:22 pm

    yah,,,emang bener tu makanan paling ku sukai tiap kluar dari rumah pasti mampir di kedai ini, pokoknya kalow ngak nyoba pasti rugi tuh……………

  7. LILIS
    5 August 2008 @ 5:51 am

    Aku orang asli muntilan , tapi dah merantau di Jakarta dari tahun 1989.
    disamping kupat tahu sayangan, ada bakmi godog yang rasanya nendang banget !!! kalau pulang muntilan, nggak bakal ku lewatkan …
    cobain dech, …..
    salam kangen untuk kota kecilku – Muntilan.

  8. Yohanes
    18 August 2008 @ 2:13 pm

    Wah, saya jadi teringat tempat lahir. Saya juga wong Muntilan, dari Koplak, dekat RSU. SD saya di Kanisius Balemandala (yang sudah tutup, hiks!). Tahun 1975 saya meninggalkan Muntilan. Tapi kalau mudik, saya pasti mampir ke Kupat Tahu Sayangan atau sebelahnya, Mbok Denok. Makan di sini, kalau nglilir tengah malam, hoik, glegeken, isih krasa kopete, eh, kupate. Muga-muga nek aku mati, neng swarga isa ngiras kupat tahu Sayangan maneh. Muntilan, I love you.

  9. femi adi soempeno
    18 August 2008 @ 9:22 pm

    @ dear all
    kapan-kapan yuk kopdaran di kupat tahu muntilan ini. yuk yuk yukkk …

  10. cethink
    6 September 2008 @ 11:22 pm

    Weks googling nemu blog ini, punya orang muntilan pulak, kangen rumah………….

  11. japrut
    16 August 2009 @ 7:08 pm

    from muntilan with lope-lope……eit, ku kesasar tekan subang tapi oleh pacar cah mbantul…haha