Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

sate ayam datang dengan porsi super mini

Saturday 17 July 2010 - Filed under cerita bumijo + cerita cidodol residence + kuliner

first round: mengecewakan

rasa lapar membikin langkah ini terasa berat; bahkan menggemetar.

tapi permitaannya sungguh engga mudah untuk dicari di plasa semanggi: sate ayam dengan lontong. usai perburuan cukup melelahkan, kami mendapatkannya di warung pojok; warung dengan desain jadol dan masakan lawas pula.

sate dan lontong pesanannya datang. sementara itu, pesanan saya pun datang: tahu telur.

kami menggelak, dan tak berhenti terbahak. kami tertawa bahkan nyaris seperti menangis. ya ampyun, porsinya super mini! sudah mini, super lagi! duh duh duh … lima tusuk sate ayam, dengan irisan lontong yang tipis dan dalam hitungan yang engga lebih dari dua tangan.

porsi yang memenuhi perut kami biasanya besar. iya, besar. yaaah … kalau engga besar, minimal normal lah. dan yang ini engga normal! ow ow ow!

acara bayar-membayar kemudian menjadi kian tidak enak: sudah mahal, porsinya kecil pulak! :)

bagaimana kalau second round!?? tak letih memburu sate ayam, kami pun merangsek ke pejompongan. yaps, sate djono jogja!

“dua sate kambing, satu sate ayam, tiga lontong, dua es teh tawar!” katanya, kalap.

sembari menunggu pesanan, kami membincang soal bungkusan sate ayam podomoro di jogja, soal rasa shock makan sate ayam di warung pojok, juga soal terakhir kalinya makan sate djono di jogja. yay, sate djono adalah kenangan bersama ayah. aihs, tak berasa, sembari berbincang, sajian tahu sumedang berisi sepuluh tahu pun ludes kami lalap.

pesanan datang!

dua sate kambing, satu sate ayam, tiga lontong, dua es teh tawar. dan semuanya habis kami lahap. :)

2010-07-17  »  Femi Adi