“ibu, femi beli mesin jahit.”
Monday 10 October 2011 - Filed under cerita cidodol residence
saya berharap ibu disini dan menjajal pijakan empuk genjotan mesin jahit listrik `singer`.
saya berharap ibu disini dan menjahit kembali, tanpa harus bersusah payah dengan kayuhan manual mesin jahit singer lawas-nya. saya berharap ibu disini dan menjinjing-memindahkan mesin jahit singer berwarna putih ini, dari kamar ke ruang tengah, dari meja makan ke ruang tamu. saya berharap ibu disini dan dengan sabarnya mengajari si bungsu menjahit lagi.
sebelas tahun usai ibu pindah ke rumahnya yang baru, saya membungkus mesin jahit dari outlet singer, dan menjahit lagi. kemeja sederhana dengan kain bermotif teddy bear —yang masih saya simpan hingga saat ini– adalah jahitan ibu terakhir untuk saya.
hal yang membikin saya ingin menjahit adalah kenginginan untuk membikin wadah peralatan liputan. mulai dari notes, charger, pena, kartu nama, recorders. sebuah permintaan/pertanyaan yang saya layangkan pada sebuah blog tentang kemungkinannya membikinkan satu-dua-tiga wadah perlaatan liputan untuk saya, tak dibalas. “bagaimana kalau bikin sendiri?” tantang saya, pada diri sendiri.
dan keinginan itu mulai menumpuk. seminggu. dua minggu. tiga minggu. empat minggu. tujuh minggu. delapan minggu. dua belas minggu. saya membeli buku-buku tentang ide-ide asik yang bisa dijahit. saya membeli satu demi satu buku itu. saya pikir, semakin saya membeli buku itu, semakin saya enggan menjahit, saking rumitnya. nyatanya tidak. saya justru ingin menjahit. dan saya semakin ingin menjahit.
dan saya membungkusnya. sungguh. saya membungkus mesin jahit singer.
saya diuntungkan oleh jaman yang terus bergerak, yang membikin teknologi mesin jahit menjadi semakin modern tanpa meninggalkan kesederhanaannya. dus, saya bisa menjahit dimana saja karena itu mesin jahit tanpa meja. pun, mesin jahit menjaid lebih ringan karena terbikin dari plastik. pembeda lainnya adalah kalau dulu wadah benangnya vertikal, sekarang menjadi horisontal. dan kalau dulu benang pada jarumnya dimasukkan dari kiri ke kanan, sekarang dari muka ke belakang.
ini mainan baru saya. sungguh, saya berharap ibu ada di sini.
“ibu, femi beli mesin jahit …” saya komat-kamit sesaat setelah saya membuka bungkus karton mesin jahit, dan meletakkannya di meja.
2011-10-10 » Femi Adi