saka wiratama
Thursday 4 October 2007 - Filed under friends from heaven
kemarin saya mentowel pipi saka wiratama.
pipinya merah, mirip gumpalan daging sapi segar. atau, mirim bun. padanan lainnya seperti bakpao yang ditempel di wajahnya. bisa jadi, pipinya yang memenuhi wajahnya yang membikin kedua matanya menyipit dan sering mengatup. wah. saya jawil pipinya. mulus. halus. lembut sekali.
kulitnya putih, beberapa bagian tubuhnya kemerahan membintik. konon, itu karena alergi susu. tangannya terus bergerak. melambai. seolah mengatakan, “halo tante femi …” pada saya. sambil mata sipitnya melirik. maut sekali lirikannya. aduh. lucunya anak ini.
saka wiratama menyapa dunia, senin (1/1) lalu. pisau tajam merobek kulit febi, ibunya. kemunculan saka membikin derai tawa aan tak ada habisnya. “eh, yang digendong ini anakku, bukan anak orang lain. rasanya beda …” kata aan. saya ikut bergembira. aduh, keponakan saya bertambah satu.
suatu saat dahi saka mengerenyit, saat aan mencoba membopong. ia pasti tahu siapa yang membopong. tapi, bukan itu perkara dahinya mengerut. ia sangat tahu ayahnya belum mandi. masih bau matahari. masih ada banyak debu menempel di baju hitamnya. masih bau ari-arinya sendiri. dan saka bersin.
aan juga ayah yang edan.
ia membopong saka, melarikannya kecil sambil meraung, “nggggg …. ngggg … ngggg … ” seperti kendaraan yang melaju. saka dibopong rendah. ah, ini mah gayanya aan banget. bedanya, saya tak lagi menyebutnya sebagai ‘aan edan’, tapi ‘ayahnya saka edan’.
kemunculan saka menjadi penanda genapnya keluarga muda itu. lebih dari itu, saka akan lebih menyibukkan aan maupun febi. saka juga akan memaksa keduanya berperan seperti orang tua kebanyakan. mmm … seperti pak pos, yang tak ada hentinya mengantarkan amplop putih setiap hari. bedanya, yang diantarkan keduanya adalah sepucuk kasih, butir kebijaksanaan, dan harapan untuk masa depan saka.
“ada yang bisa huruf jawa? tulisin ‘saka wiratama’ dong … pssst, aku mau bikin tato di lenganku tulisan jawa dengan nama anakku itu,” kata aan.
dasar ayahnya saka edan.
2007-10-04 » Femi Adi
8 October 2007 @ 9:14 am
iya fem, tolong sampaikan ke bapaknya saka yang edan itu.. kalau aku masih belum percaya dia punya jagoan kecil sekarang!
19 October 2007 @ 7:07 am
hehehe, pancen makin hari dia makin lucu fem, nyenengke tenan ik.
gendongen tho, mengko mesti kowe di ee’i hehehehehe