tas sepeda dari abang
Tuesday 13 November 2007 - Filed under friends from heaven + isu indonesia + kegemaran + pit-pitan
penawaran itu datang pagi ini.
tas untuk mewadahi sepeda lipat. beli … enggak … beli … enggak. “buat ke jogja desember nanti,” katanya. uwh. cash flow kocek saya bulan ini sudah berantakan di tengah minggu. duit seprapat juta buat beli tas sih ada. apalagi kalau gesek kartu kredit. tapi … apa iya saya menggesekkan kartu kredit di antara lipatan sepeda?
“tak belikan sekalian mau? hitam atau putih?” todongnya. waduh. saya ini tipe orang yang pemalu kalau dibeli-belikan. kecuali, oleh esti. bukan, ini bukan karena gengsi. nggak enak aja. *duh, jawa-nya keluar* saya todong balik. “pinjem dulu duitnya ya, bulan depan aku tukar?” tu kan, untung hanya berbicara di teras maya. kalau tawaran itu langsungan, saya bisa salah tingkah sendiri. ”wis rapopo. itung-itu dari kakak buat adiknya. mosok itung-itungan?” katanya.
asik! tas sepeda lipat!
tas ini tak bisa diransel. lebarnya melebihi punggung penyandang tas. dus, harus disampirkan ke bahu. kalau tidak, ya di jinjing. sepeda saya beratnya 11,4 kg. lumayan ya untuk disampirkan ke pundak.
bulan depan, kami memang berencana menggelindingkan genjotan ke semarang. sesungguhnya kami sendiri ragu, apa iya kuat sampai semarang. sementara, kami harus berlomba dengan bus Ramayana, Joglosemar, Nusantara dan bus-bus kecil di sepanjang Magelang-Ambarawa-Semarang.
eh, tapi ini nggak ngoyo. hampiran pertama bakal mandek di tape ketan Muntilan, kemudian di kupat tahu Blabak. kalau kuatnya sampai disini, ya disini saja. enak kan. sukur-sukur sampai di kopi Eva di Ambarawa. atau, sekalian makan lumpia Mataram di Semarang. pulangnya? tinggal dilipat dan naik Joglosemar dong.
ini enaknya punya sepda lipat. capek, ya tinggal dilipat saja. eh, tapi punya saya bukan merek polygon seharga Rp 4,8 juta dengan ukuran ban 14′ lho. wakakakaka … *jadi inget* punya saya mereknya dahon. iya, dahon aja, dan harganya nggak sampe segitu. berapa? whoops, rahasia!
tapi, tasanya bukan dari dahon langsung. tas ini dibikin oleh teman dengan tag id-foldingbike. ayo to, nggenjot speda lipat sama saya. ayoo …
ps: buat abang, makasih!
2007-11-13 » Femi Adi
13 November 2007 @ 5:56 am
Waduh aku gak sangup deh ngikutin gaya hidupnya, gaji ku gak cukup, tapi saluttttttttttttt, selamat bersepedah ria ya, ditunggu postingannya
13 November 2007 @ 8:58 am
yo nggenjot jeng femi. eh, sepedanya, maksudnya.
13 November 2007 @ 9:02 am
#landy
hah? ada apa dengan gaya hidup saya?
13 November 2007 @ 1:14 pm
Yang bener menggelindingkan ban sepeda ato si pelaku yang sedang naik sepeda…? wekekekek.. piss *salam gedibal dibul*
13 November 2007 @ 5:58 pm
asikkkkkkkkkkkkkk
pengen beli tasnya sekalian sepedanya kekekeek
*ah andai daun bisa dikonversi jadi lembaran rupiah*
14 November 2007 @ 12:50 am
kalau ada pit gulung, beritahu ya?
14 November 2007 @ 7:53 am
coba kalo di jakarta dikembangin juga sepeda motor lipet ya. lumayan bisa sedikit ngatasi kemacetan. eh, omong-omong soal merek sepeda, aku jadi inget merek sepeda yang dipake babysiter keponakanku. bukan polygon. bukan pula dahon. tapi JEMBOLI. namanya aneh, tapi aku ketawa sendiri saat mikirin merek satu ini. Lah itu kan gabungan dari 3 kata dari benda-benda saru nan vital: ada JEM-nya, ada BOL-nya, dan ada LI-nya. ditambah warnya merah jambu…persis warna yang suka digunakan pembuntel benda-benda saru itu….
14 November 2007 @ 8:56 am
sampe jogja pasti makin perkasa..
jempol-driji-jenthik sak kempole mesti pothok! )
15 November 2007 @ 11:04 am
Mampir tempatnya Bu Handoko ya…..