tidak mudah tersenyum
Wednesday 9 July 2008 - Filed under kubikel
kok tidak mudah tersenyum ya saat-saat deadline.
seorang teman pernah membisiki saya, sekitar 13 tahun yang lalu. “fem, kamu senyum dong kalo bangun pagi …” katanya. saat itu kami tinggal di rumah asrama yang sama. saban pagi, kami selalu bertatap muka. membersihkan rumah yang sama. belajar bersama. hingga menutup hari, saat rumah harus dikunci dan waktunya tidur malam.
ah, iya. saya selalu kusut kalau bangun pagi.
saya terlalu repot memikirkan apa yang harus saya rampungkan sepanjang hari, saat itu. sekolah, sidang akademi, menulis, opera, belajar …
tapi saya tak lagi di sana. di penjara itu. di asrama itu. mestinya saat ini saya bisa mengisi hari dengan cuilan senyum. setidaknya, pada layar monitor.
hanya saja, tetap tak mudah berbagi senyum saat deadline tiba. rasa terburu-buru seperti mengharuskan saya untuk segera merampungkan pekerjaan. juga, sedikit rasa panik jika tidak ada narasumber yang bisa digenggam.
saya tahu, saya harus lebih belajar tersenyum.
courtesy image: flickr
2008-07-09 » Femi Adi
10 July 2008 @ 6:38 am
woii…sama Fe. susah menekuk garis bibir melengkung ke atas. apalagi kalo si pel merah (redpel) dah memasang tampang masam duluan, hue he he…