Content
when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen
Wednesday 1 February 2012
-
Filed under
cerita cidodol residence + isu indonesia + kegemaran
tenggorokan saya terasa sakit, dan juga perut dan dada menyesak saat badan ini terguncang, berjibaku dengan virus yang ada di tenggorokan.
saya batuk. dan terbatuk-batuk. batuk terus.
“minum jahe merah mbak. dari batuknya sih kendengerannya batuk angin ya. minum jahe merah, direbus, pakai gula jawa lebih baik …” begitu kata ibu-ibu yang meladeni saya di tiki, tak jauh dari rumah saya. beberapa kali saya terbatuk di depannya, saat menunggu paket saya dicetakkan receipt-nya.
jahe merah? saya tak pernah tahu khasiat jahe itu.
“jahe merah itu lebih kuat pedesnya daripada jahe yang biasanya … itu pasti manjur deh. lebih cepet ketimbang pakai obat …” katanya lagi.
oke. saya mencatatnya.
kebetulan, laki-laki yang selalu membikin saya ingin mencubitnya, juga batuk. enam sachet jahe merah pun dia bungkuskan untuk saya. wow, adayang instan! bentuknya bubuk atau butiran halus, ditambah dengan sejumlah rempah-rempah. saya hanya butuh menyeduhnya dengan air panas mendidih saja. owh, rasanya ‘nylekit’.
saya meminumnya sampai habis. much much much much better!
ketagihan, saya mencoba membeli jahe merah di serambi botani, di gandaria. kali ini berbeda dari jahe instan yang dibungkuskan oleh laki-laki yang selalu membikin saya ingin mencubitnya. kali ini, jahe merah dari serambi botani dicetak seperti gula jawa: bundar, pipih dengan ketebalan sekitar 0,5 centimeter. jahe merah ini bergula jawa merah. saya hanya perlu menyeduhnya dengan air panas mendidih dari ketel bunyi milik saya.
sama panasnya, meski tidak senylekit jahe merah instan bubuk.
thanks. saya menyukai jahe merah sekarang.
Comments Off ::
Share or discuss
::
2012-02-01 ::
Femi Adi
Wednesday 1 February 2012
-
Filed under
cerita bumijo + cerita cidodol residence + ragam cuatan + tingtingndut
beberapa waktu lalu saya menebus mainan monopoli di toko buku gramedia di jatinegara seharga 39,000 rupiah.
selain monopoli, set yang ada dalam permainan ini adalah catur, halma, ular tangga.
ah, saya tak ingat lagi kapan terakhir bermain monopoli. mungkin SD, atau mungkin SMP. wah, itu sudah lama, lamaaaaa sekali. ajakan untuk kembali bermain monopoli ini membikin saya happy. well, itu sudah lebih dari 10 tahun yang lalu saya terakhir bermain monopoli.
yang paling asik dari permainan ini adalah pembagian uang dari bank dan mendapat tambahan duit saban lewat start. yang paling engga enak adalah saat harus masuk penjara.
dulu, dari monopoli lah saya mengenal kota-kota ‘asing’ di indonesia. contohnya: brastagi. sayangnya, di permainan monopoli yang tampaknya sudah diperbarui ini, brastagi tak ada lagi.
yah, saya menyukainya. saya menyukai permainan ini, meski saya sangat tak suka kalau harus membayar denda, atau membayar ongkos mampir di rumah atau hotel milik lawan main.
yuk, main monopoli …
Comments Off ::
Share or discuss
::
2012-02-01 ::
Femi Adi
Monday 30 January 2012
-
Filed under
cerita cidodol residence
esti, kakak saya, yang mengenalkan saya pada d’londri, cucian kiloan di bilangan benhil.
esti terbilang cukup tangguh untuk mencari tempat-tempat yang asik, murah, dan bagus. salah satunya, ya d’londri ini. nyuci kiloan dengan harga 7,000 sekilo termasuk gosok, atau 4,500 untuk nyuci saja. esti, dan juga saya, memilih yang nyuci saja. untuk gosok, kami bisa melakukannya sendiri.
yah, kami menyukainya. setidaknya untuk musim hujan begini, cucian terasa lebih ringan. kami hanya nyuci pakaian dalam saja di rumah. sementara, untuk seprei, selimut tebal hingga kaos-kaos, d’londri yang akan membereskannya.
berbeda dari cucian yang lain, di d’londri, kiloan sungguh-sungguh kiloan. pasalnya, di tempat lain yang tak jauh dari rumah saya, cucian kiloan hanya untuk kaos dan baju aja. sementara untuk sprei, celana panjang, jaket, harus bayar satuan. wah.
d’londri juga menyediakan opsi untuk cuci kilat, hari ini dimasukan, dan besok sudah jadi. ongkosnya dua kali dari harga awalnya. well, great option.
ada yang mau nyuci di d’londri?
Comments Off ::
Share or discuss
::
2012-01-30 ::
Femi Adi
Saturday 28 January 2012
-
Filed under
cerita cidodol residence + kegemaran + kuliner + produk
saya menyerah mencari maxim cook. itu, wajan buka-tutup seperti happy-call. bedanya, harganya sepertiga dari harga happy-call, dan ini dibikin oleh maxim. not bad.
esti, kakak saya, membelinya di hypermart di thamrin city. saya yang agak malas ke thamrin city, akhirnya memburunya ke sejumlah tempat, mulai dari sogo, lotte, giant, hero. hasilnya, nihil.
rupanya saya memang harus mencarinya di hypermart.
tapi, ah tidak. setelah pencarian panjang itu, saya jadi agak malas berburu maxim cook. sudah, biar saja begini. begini saja, pakai yang ada. kelak, kalau mood saya sudah kembali lagi, saya akan mencarinya kembali, sudah pasti di hypermart.
kali ini, saya sudah menyerah.
Comments Off ::
Share or discuss
::
2012-01-28 ::
Femi Adi