dia tiba-tiba melotot ke arah saya. persis hanya berjarak 30 cm-an. “femi?” tanyanya. ya. dan kami pun melekatkan tangannya pada saya. hangat. sebentar, kami berbincang tentang banyak hal. sembari menyeruput kopi pagi yang hangat ditengah dinginnya berlin. kami berbincang. dan terus berbincang. tentang prostitusi di berlin, tentang pekerjaannya, tentang editing yang dilakukannya. sesudahnya, kami beranjak […]
Comments Off »
Read the rest
2009-11-13 ::
Femi Adi //
asupan gizi + plesiran
bonn
saya sudah mengepak barang saya. sejumlah baju hangat, tights, syal untuk menghangatkan leher dan juga buah tangan untuk sejumlah kerabat. selebihnya, kamera dan juga catatan kecil dengan pena untuk meneken tiket kereta, nomer ponsel lokal dan juga beberapa keperluan kecil lainnya. saya siap berangkat. bukan ke state, juga bukan ke berlin. tapi bonn. kota kecil […]
Comments Off »
Read the rest
obrolan itu sungguh mengejutkan saya. sudah setahun lewat, nyatanya ingatan itu masih melekat di benaknya. di benak samuel. “bagaimana dengan teman dekatmu di jerman waktu itu?” “hah? maksut kamu?” “iya, si asisten itu …” “holger? ah, dia itu hanya teman dekat, tidak lebih …” “ya, holger! apa iya? sepertinya perhatianmu berlebihan padanya …” “tidak, perhatianku […]
1 comment »
Read the rest