ponsel saya berdering pagi ini, memaksa mata agar terbuka untuk meraih ponsel, dan memencet ikon hijau, atau malah merah. nomor tak dikenal. +81 XXXXX dan dua kali ponsel berdering, dua kali saya memencet ikon merah. kemudian, saya meneruskan tidur pagi saya yang terganggu. dan ponsel berdering lagi. mau tak mau, saya mengangkatnya. “Halo …” jantung […]
Comments Off »
Read the rest
“aku suka anggrek, hun. aku punya beberapa disini, yang kurawat sejak masih kecil sekali. kamu suka?” tanyanya, laki-laki dengan pjamas kotak-kotak merah. mengintip salah satu theme wordpress anggrek, tiba-tiba jantung ini terasa berhenti berdetak. ya, pernyataan dan pertanyaan yang pernah dilontarkannya pada saya, beberapa bulan silam. tentang anggrek. tentang kesukaannya dengan bunga ini. ah, bahkan […]
Comments Off »
Read the rest
jantung saya terasa berhenti berdetak sejenak saat saya memegang buku itu. ya, the wednesday letters, the new york times bestseller. surat-surat cinta yang dituliskan oleh jack untuk istrinya, laurel setiap tahun, selama perkawinannya 39 tahun. surat-surat cinta. saya pernah menuliskannya. sebaris kalimat rindu. sebaris ungkapan sebal. sebaris keinginan untuk berjumpa. saya tuliskan untuknya. ya, untuk […]
Comments Off »
Read the rest
rasa gundah itu masih saja datang. ah, rupanya saya masih belum ‘selesai’ dengan diri saya sendiri. perkaranya sepele, yaitu alarm yang saya setel saban jam 06.00 pagi. sesudahnya, suara lee ryn yang membikin hati ini carut-marut. Youre my past, my future, My all, my everything, My six in the morning when the clock rings and […]
1 comment »
Read the rest