“Pak, kue pak …?” hampir setiap hari, penjual kue datang ke lantai redaksi di pabrik kata-kata saya. lantaran gaya menawarnya sama setiap hari, kami memainggilnya dengan sebutan ‘pak-kue-pak. menyambangi setiap kubikel yang sedang dihuni oleh pemiliknya, ia kemudian memberi iming-iming tambahan. “komplit lho …” padahal, senyatanya nggak melulu komplit. dus, komplitnya hari ini dengan lusa […]
Content
when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen