2008-06-26 ::
Femi Adi //
cerita cinta + renanda
matahari
hangat. ya, saya tahu dia sangat hangat. tutur katanya. sapanya, “halo hun …” dan selalu saja saya terngiang gelaknya. hangat. tawanya yang renyah mampu menghangatkan sepasang kaki saya yang dingin di rerumputan pelataran eloprogo. tak ada yang bisa menggantikannya. hangatnya tetap tinggal. sesekali menelusup, menggoda jemari untuk menari di papan kunci. menuliskan tetang kerinduan padanya. pada […]
Comments Off »
Read the rest
tokiko onose. saya kangen. iya, saya kangen padanya. pada laki-laki dengan pjamas kotak-kotak merah. pada derai tawanya yang menderet. pada aksen padang-indonesia yang kental, serta tata bahasa yang kacau. pada pertanyaan pendek di awal perbincangan kami, “apa kabar hun?” humh. nyatanya saya tak baik-baik saja saat ini. dan kalaupun ia meninggalkan pesan pada bb saya […]
Comments Off »
Read the rest
perempuan 28 tahun, apa kabar? saya membongkar beberapa catatan harian yang saya temukan beberapa waktu lalu. catatan harian di usia belasan, hingga saya menemukan halaman putih ini untuk menggantikannya. sekotak kenangan itu saya beri tag ‘yesterday’. aih. sungguh-sungguh sudah berlalu. tak salah kan menjulukinya dengan ‘kemarin’? ada kisah masa smp maupun sma yang menyenangkan dan […]
1 comment »
Read the rest
2008-03-23 ::
Femi Adi //
cerita cinta + renanda
fragile
stiker itu bahkan masih tertempel di sisi kanan layar komputer saya: Fragile, Mudah Pecah, Garuda Indonesia. seperti hati saya yang mudah berserak berkeping. habis. fragile. iya, hati saya juga mudah pecah. dan, kini masih pecah. saya berusaha mencari perekatnya. supaya utuh kembali. saya tahu, waktu akan membantu saya untuk membuatnya kembali utuh dan membuat saya […]
Comments Off »
Read the rest