capek! badan rasanya patah-patah. belakangan sudah ga sering turun ke lapangan. maklum, kebanyakan menjadi wartel alias wartawan telepon. nongkrongin telepon seharian, berbicara dengan entah siapa di seberang sana, lalu menulis laporan. berbaju rapi di kantor, tapi bermuka kucel dan berotak kusut. yaks! sampai tawaran itu datang … “femi, kamu diminta sama cis, pindah ke desk […]
Comments Off » Read the rest