saya merindunya
Saturday 19 February 2005 - Filed under cerita cinta + renanda
saya merindunya.
saya mengangkat gagang telepon dan buru-buru memencet nomornya. lama sekali. tak diangkat. diangkat sebentar pun, suara lelaki itu buru-buru hilang, berganti dengan suara perempuan dengan bahasa bak di negeri antah berantah yang saya tak pernah mengakrabi sebelumnya. lalu saya redial lagi dan terus redial sampai saya akhirnya menyerah. “hhmpff … mungkin belum berjodoh,” kata saya dalam hati.
dia. lekat dengan senyum yang ramah dan sapaan yang hangat. bak magnet, jaman menggerakkan kami untuk bertemu, bersapa dan saling menghangatkan. ini pernik hidupku.
mencoba menghitung mundur pertemuan kami. hanya singkat. hanya ber-hai saja dan kesunyian itu pecah. dan kami terus berjanji untuk bertemu dan bertemu. tak perlu lama, hanya butuh sedikit ruang untuk saling menguatkan bahwa kami masih ‘ada’.
butiran bening ini leleh di ujung kelopak mata. aku bahagia memilikinya.
2005-02-19 » Femi Adi