Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

mentari pagi

Tuesday 15 March 2005 - Filed under kubikel

matahari bersinar ramah pagi ini. selamat pagi.

sepagi ini saya bangun pagi sekali, jam 5 pagi. uh, tentu saja, cukup mematikan alarm telepon, lalu bobo lagi, dan kembali bangun pukul 6.00. kasur di kamar terlalu empuk dan sayang untuk ditinggalkan.

sekarang saya sudah ada di kantor. kebetulan, kubus saya itu persis di sebelah jendela. entah, saya sayang banget dengan kubus ini. kendati banyak meja kosong di bagian tengah, kok saya tetep bertahan di kubus ini. salah satu alasannya adalah saya bisa melihat matahari meski tak sempurna.

kaca jendela di sebelah kanan saya ini dilapisi kaca film yang lumayan tipis. tapi saya cukup tenang karena kaca ini ga bikin mata silau kena pantulan mentari. lagian, di sisi kanan saya tembok gedung sebelah yang juga menjulang, setinggi gedung kantor saya. dengan demikian, matahari tak menghajar saya dengan sempurna.

pagi ini saya mau tak mau mata saya bertabrakan dengan cerahnya mentari. maklum, ada korden (saya ga tau nama koren ini apa) yang sedikit tersibak. saya suka cahayanya, tampak gagah dan bersahaja. sayangnya, kebersahajaannya kadang luruh oleh kelabu yang genit. beberapa menit yang lalu, matahari masih menampakkan garangnya. saat ini, kok sudah sedikit sayu.

lihat saja nanti, beberapa menit lagi dia akan galak kembali. bikin keringat meleleh. bikin mata mengatup sejenak.

selamat pagi. selamat bekerja.

Tagged: » »

2005-03-15  »  Femi Adi